Pensiun dari Pekerjaan Utama Tapi Tetap Aktif Sepanjang Hayat
Karena tulisan ini khusus mengenai perjalanan hidup setelah memasukki masa pensiun,maka saya membatasi diri untuk tidak bercerita panjang lebar, masa masa kami masih aktif sebagai Eksportir di kota Padang. Singkatnya,setelah ketiga anak kami sudah mampu mandiri dan berkeluarga,serta tak seorangpun yang memilih tinggal menetap di Padang,maka kami berdua memutuskan untuk hijrah ke Jakarta.Setelah menyelesaikan  seluruh urusan utang piutang ,maka kami pindah ke Jakarta. Menempati rumah yang sudah kami beli di Bintaro Jaya di Sektor 4Â
Begitu tiba di Jakarta,kami langsung menyewa sebuah tempat di Lokasari Plaza ,untuk dijadikan kantor dan sekaligus toko. Kami berdua menjadi Supplier untuk mengisi barang barang kebutuhan kantor di Cikarang. Sementara toko,kami serahkan kepada karyawan . Awalnya semua berjalan lancar,hingga suatu waktu saya diminta untuk melakukan blow up oleh Kepala Bagian Pembelian dari perusahaan dimana kami menjadi Supplier. Yakni mengubah harga barang hingga kenaikkan beberapa ratus persen ,serta sekaligus mengubah jumlah barang yang kami pasok. Sehingga total harga barang menjadi sangat fantasis. Tentu saja kami tidak mau diajak melakukan perkerjaan maling,dengan mengerogoti perusahaan dimana Mr. A menjadi Kepala Bagiannya. Langsung saya di ultimatum :"Take it or leave it" Anda disini bukan dalam kapasitas tawar menawar. Kalau anda tidak bersedia,berarti mulai hari ini,kita STOP kerja sama " Saya memilih putus hubungan ,ketimbang ikutan menjadi malingÂ
Setelah menutup toko kami di Lokasari Plaza,maka untuk mengisi waktu,isteri saya bergabung dengan perusahaan asuransi AIG LIPPO yang berkantor di Jalan Suryopranoto ,Jakarta .Sementara saya mulai mengajarkan tekhnik terapi Reiki,diseputar Jakarta ,Bogor dan Bandung . Lokakarya dilakukan pada hari Minggu,sehingga isteri saya tetap dapat mendampingi saya dan ikut mengajar.
3 Tahun Berselang Kami Menjelajahi Nusantara Sambil Mengajar
Setelah memberikan kesempatan kepada isteri untuk meraih karirnya hingga 3 kali berturut turut meraih Champion Honour ,maka sesuai kesepakatan kami berdua mulai menjelajahi nusantara ,sambil mengajarkan tekhinik terapi Reiki.Selama belasan tahun kami tekuni ,demi  untuk mengisi hidup dengan hal hal yang bermanfaat bagi orang banyak. Walaupun tidak jarang ,kami harus menumboki bila perjalanan jauh,seperti ke Menado ,Kendari dan Papua . Tapi sudah kami perhitungkan untuk subsidi silang,antara perwakilan yang surplus menumboki yang defisfit sehingga kegiatan dapat berlangsung hampir 20 tahun.
Kemudian kami memutuskan untuk menetap di Australia bersama anak mantu dan cucu cucu . Hal ini bukanlah berarti kami duduk dikursi goyang menghabiskan waktu,melainkan kami sibuk setiap hari  dalam berbagai kegiatan sosial .Dan bila masih tetap mengajar secara online,walaupun sudah tidak sepadat seperti dulu  Dan tentunya setiap hari aktif  menulis di media sosial
Dalam menjalani masa pensiun,kami tidak mengenal :
- kursi goyang
- tidak ada istilah tidur siangÂ
- juga tidak ada istilah tidur hingga siang
Selesai aktivitas mengurus rumah tangga ,dapur dan kebun mini,kami terus keluar rumah untuk ikut berbagai kegiatan,seperti yang sudah dituliskan baik oleh saya sendiri,maupun oleh isteri saya. Saya masih mengemudikan kendaraan dan isteri saya selain dari kegiatan sosial,setiap hari asyik merajut pakaian bayi untuk cicit yang sudah lahir dan yang akan lahir tahun ini.Â
Bagi kami berdua,pensiun di kursi goyang ? No,Way!
Tjiptadinata Effendi