ket.foto: lukisan dari richard effendi/kiriman irwan effendi
Engkong Tidak Pandai  Melukis ,Tapi Cucu BisaÂ
Salah satu kebahagiaan seorang Opa dan Oma ,adalah menyaksikan cucu cucu ,bukan hanya pintar di sekolah,tapi juga memiliki ketrampilan tersendiri. Misalnya cucu pertama  ,mendapatkan Gold Medal dibidang olahraga Wushu ,bahkan istrinya juga mendapatkan medali emas. Semua cucu cucu kami sejak masih kecil aktif diberbagai bidang olahraga bela diri,seperti Wushu ,Karate dan Taekwondo.walaupun tidak semua meraih gelar juara .
Salah seorang diantara cucu kami yang berjumlah total 11 orang ,yang menonjol dibidang melukis adalah Richard Effendi .Sejak dari kecil hobi melukis dan setelah menamatkan SMA nya,masuk ke jurusan SeniÂ
Lukisan 7 Tahun Lalu
Saya mendapatkan dan istri sebagai Opa dan Omanya ,pernah mendapatkan hadiah lukisan ,yang tentu saja merupakan sebuah kebahagiaan dan sekaligu kebangaan,bahwa walaupun Engkongnya tidak pandai melukis,tetapi ternyata cucunya bisa . Oya ,dalam keluarga kami,ada dua jenis panggilan terhadap kami. Ada cucu yang memangggil kami dengan sebutan :"Engkong dan Emak " seperti yang lazim berlaku dikampung halaman kami,dikalangan etnis Tionghoa .tapi yang lahir di Australia, memanggil kami dengan sebutan :"Grandpa and Grandma" Apapun panggilan yang disematkan kepada kami berdua, tentu saja kami terima dengan sangat senang hati.Â
 Kini ,Melukis DiJendela Cafe dan Siap Dalam Waktu 3 x 4 Jam
Kemarin putra kami Irwan Efendi ,mengirimkan lukisan via WA kepada istri saya dengan  catatan :" Mama, ini lukisan Richard dijendela Cafe .disiapkan dalam waktu 3 x 4 jam ,total 12 jam" Lama kami berdua memandangi karya seni dari Richard. Ada perasaan bergalau dalam hati kami berdua.yang bercampur aduk. Rasa bahagia,bangga dan kerinduan hati untuk bisa bertemu dengan cucu cucu kami yang tinggal di Jakarta .Â
Begitulah hidup ini,sarat dengan romatika kehidupan.Terkadang,bahagia dan kerinduan hati bisa berbaur menjadi satu. Kalau dibilang mau pamer bahwa cucu kami pintar melukis juga tidak masalah,karena memang kenyataannya seperti itu. Tidak selamanya pamer itu buruk,terpulang pada niat yang ada dihati dan juga terpulang pada penilaian orang yang membaca. Hidup ini memang penuh dengan penilaian dan penilaian .Semoga saja tulisan kecil ini mendapatkan penilaian yang positif, bahwa pamer lukisan ini,hanya sebatas ungkapkan rasa bahagia dan bangga dari seorang kakek.Bukan pamer diri untuk meremehkan siapapun ,melainkan sebatas ungkapan kegembiraan hatiÂ
Tjiptadinata Effendi