Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wabah Hoaks Melanda Dunia, Bagaimana Sikap Kita?

24 Februari 2020   10:13 Diperbarui: 24 Februari 2020   10:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: deviantart.com

Bingung Membedakan Mana yang Hoaks

Begitu bangun pagi dan membuka mata, sudah bertebaran berita hoaks yang tersebar di berbagai media sosial, WAG, dan apapun yang dapat menyalurkan hasrat hati pengirimnya agar berita hoaks yang dikirimnya dalam waktu singkat menjadi viral. Dari mulai  cerita bohong, bahwa ada orang meninggal karena makan mie instant dan coklat yang langsung dibantah oleh Kemenkes, seperti dilansir oleh Liputan6.com. Wabah Hoaks ternyata tidak hanya mencemari udara negeri kita, tapi sudah melanda ke seluruh dunia.

Sebagai contoh, berita hoaks yang terjadi di Ukraina, tentang kepulangan warga dari Wuhan yang membawa wabah corona. Yang menyebabkan terjadinya kerusuhan dalam negeri, menentang kepulangan warga Ukraina, seperti dilansir oleh Liputan6.com Begitu mudahnya mengakses berbagai berita dari  internet  terdapat risiko bahwa banyak orang mungkin terpapar kabar disinformasi dan hoaks mengenai virus atau apa saja, terutama  hoaks yang tersebar di WAG, Facebook, dan Twitter. 

Jangan  Semua Berita Ditelan Mentah-mentah

Tak terbayangkan bagaimana kita menjalani kehidupan bila semua berita yang masuk kita telan mentah-mentah. Misalnya,mengonsumsi mie instant berbahaya, bahkan bila dimakan bersamaan dengan coklat bisa menyebabkan orang meninggal. Makan nasi hangat hangat berbahaya karena kadar glukosanya tinggi, makan sambal lado bisa terkena serangan jantung dan seterusnya. 

Virus bernama hoaks ini melanda hampir seluruh dunia. Di Australia, Chinese restaurant sepi pengunjung karena takut  virus corona. Emperor Chinese Restaurant yang berlokasi di Perth menyatakan bahwa bisnis restorannya merosot 50 persen. Lebih dari 4000 rencana kedatangan para turis dari Cina dibatalkan karena issu Virus Corona, seperti dilansir abc.net.au. Tindakan berhati-hati, tentu saja sangat baik, tetapi jangan sampai menciptakan kepanikan dalam diri kita sehingga tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks. Yang akhirnya hanya akan merugikan diri kita sendiri.

Agar Sampah Beterbangan Tidak Masuk ke Dalam Rumah, Maka Tutuplah Pintu Rapat-rapat

Bila angin bertiup kencang dan segala sampah berterbangan, maka untuk  menghindari agar segala macam sampah dan debu, jangan sampai masuk dan mengotori rumah kita, maka jalan terbaik adalah menutup pintu dan jendela rapat-rapat. Hal ini dapat dijadikan  kilas balik dalam mewaspadai agar jangan kita sampai termakan sampah hoaks, maka jalan terbaik adalah  menyaring berita yang masuk. Seandainya hal ini membuat kita pusing, membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks, maka lebih  menutup semua jalur masuknya berita hoaks, baik lewat WAG, maupun melalui media apapun dan memanfaatkan waktu untuk menulis hal hal yang bermanfaat .

Entah sudah berapa banyak korban hoaks berjatuhan, dan mengalami semacam gangguan jiwa,saking termakan segala berita hoaks,hingga cekcok dalam rumah tangga,mengenai menu makanan yang disiapkan untuk santapan keluarga. Bahkan ada yang rumah tangga hancur,karena percaya berita hoaks. jangan sampai kita atau keluarga kita ikut jadi korban berikutnya.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun