Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Ini, Ulang Tahun Ke-7 Saya di Kompasiana

14 Oktober 2019   04:00 Diperbarui: 14 Oktober 2019   15:46 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ulang tahun ke-7 di Kompasiana (Dok.www.livescience.com)

Mulai Bergabung pada 14 Oktober 2012
Tujuh tahun lalu, tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2012, adalah hari pertama saya menulis di Kompasiana. Pada waktu itu, saya menulis dalam kebingungan karena berbeda total dengan ketika menulis naskah buku. 

Karena ketika mempersiapkan naskah buku pertama dan kemudian menyerahkan kepada penerbit PT Elex Media Komputindo yang berkantor di Jalan Palmerah, Jakarta, Saya hanya menyerahkan naskah langsung ke tangan chief editor, pada waktu itu adalah mas Arie Subagijo. 

Setelah urusan memberikan naskah selesai, maka terkait tata letak gambar dan urusan edit mengedit dan juga setting gambar, semua urusan dari pihak Penerbit.

Tetapi kini, saya harus mencari gambar dan ternyata tidak bisa diupload karena ukuran melebihi dari 2 MB. Karena tidak tahu bagaimana melakukan resize pada gambar, maka, akhirnya tulisan saya buat, saya posting tanpa gambar. Pada waktu itu, saya tidak paham apa yang dimaksudkan dengan Headline atau Highlight.

Kini Sudah Berlalu 2.555 Hari
Kalau 7 tahun lalu dikalikan 365 hari, maka akan berjumlah 2.555 hari. Seperti hasil tangkapan layar dari data yang ada di bawah foto profil saya:

Hasil screenshoot profil pribadi saya di Kompasiana (dok.pribadi)
Hasil screenshoot profil pribadi saya di Kompasiana (dok.pribadi)
Suka Duka Selama 7 TahunBagi saya, apa yang sudah saya capai selama 7 tahun ini, tentu merupakan hal  yang patut disyukuri. Karena di samping saya sudah menulis 4.380 artikel, saya juga mendapatkan teman-teman baru di Kompasiana. Dapat dilihat dari profil saya, saat ini followers saya sudah mencapai 3.202 dan untuk Kompasianer yang saya ikuti berjumlah 1.975 following. 

Dalam berbagai kesempatan lainnya pun, saya juga merasa beruntung karena dapat bertemu dengan ratusan Kompasianer yang berada di luar Jakarta dari ragam event offline yang pernah saya ikuti, salah satunya seperti acara Kompasianival. 

Dan satu pengalaman terkesan yang tak pernah saya lupa ialah undangan makan makan siang bersama di istana bersama Presiden RI Joko Widodo. Bahkan saya termasuk paling beruntung karena diperbolehkan duduk semeja dengan Jokowi. Dan mendapatkan kesempatan berbicara di hadapan Pak Jokowi. 

Seperti saya katakan sebelumnya, bahwa dari Kompasiana, kita juga akan mendapatkan dan bertemu teman-teman baru dari luar daerah. Saya dan istri saya pernah melakukan kopdar pribadi di Jakarta, terkadan juga di Bandung, Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Yogya, Bali, Mataram, Perth, Wollongong, Tasmania, dan di Italia.

Ilustrasi: dokumentasi pribadi
Ilustrasi: dokumentasi pribadi
Mendapatkan Penghargaan Kompasianer of the Year 2014
Hal lain yang tidak pernah saya lupakan ialah saat nama saya terpanggil untuk naik ke pentas menerima penghargaan "Kompasianer of the Year 2014" pada malam acara Kompasianival. Tentu saja hal ini merupakan surprise bagi saya dan istri. 

Ulang Tahun Pernikahan Emas Kami Dihadiri Admin Kompasiana
Pada tanggal 2 Januari 2015, pada hari ulang tahun pernikahan emas kami yang dirayakan di Hotel Jayakarta di Jakarta, hadir beberapa admin Kompasiana. 

Pada waktu itu, kalau tidak salah ingat adalah Pak Pepih Nugraha dan istri, Mas Isjet, Mas Nurul, Mas Kevin, Mbak Wawa, dan Mbak Ella. Selain para admin, ulang tahun pernikahan saya juga dihadiri teman-teman Kompasianer, antara lain Alm. Thamrin Sonata, Katedrajawen, dan Maria Margaretha.

Diundang Sebagai Pembicara
Satu lagi kehormatan bagi saya selama bergabung menjadi penulis di Kompasiana adalap ketika diberikan kesempatan untuk menjadi salah seorang pembicara di Kompasianival tahun 2017 yang saat itu berlokasi di Gandaria City.

Suatu Ketika Semua Orang Akan Turun Panggung
Selama masa-masa keemasan di Kompasiana, saya salah satu pelanggan tetap headline. Dalam tiap minggu pasti ada artikel saya yang masuk ke headline.

Bahkan beberapa kali masuk ke koran cetak Kompas, di laman Freez. Hingga tahun 2018, nama saya masih berada di panggung sebagai Kompasianer terpopuler dengan urutan nomor 1.

Tetapi suatu waktu, siapapun akan turun panggung. Di tahun 2019, walaupun saya masih terus aktif menulis dan berusaha untuk selalu belajar menulis lebih baik lagi, tentunya ada masa-masa di mana saya tidak mampu untuk mengaktualisasi diri dalam tulisan yang bercita rasa milenial. 

Akibatnya, jikalau dulu setiap minggu, tulisan saya masuk dalam jajaran headline, kini saya merasa, tulisan saya terlihat jarang masuk deretan jajaran headline. Bahkan tidak jarang, tulisan saya tanpa label. 

Malahan kemarin, salah satu tulisan saya yang sudah dilabel highlight, siang harinya dihapus highlitenya. Hal ini, saya maknai bahwa walaupun sudah belajar dan berusaha untuk meningkatkan mutu tulisan, tapi kemampuan diri tidak cukup memadai.

Saya masih ingat pesan Mas Nurul sewaktu saya menerima penghargaan "Kompasianer of the Year 2014", "Maaf pak Tjip, kebanyakan yang sudah menerima penghargaan, terus menghilang dan tidak menulis lagi. Pak Tjip terus menulis ya". 

Dan saya menjawab, "Selama saya masih bisa menulis, saya tidak akan berhenti menulis di Kompasiana. Dan hal ini saya buktikan ketika tahun lalu saya terbaring di Wollongong Public Hospital karena accident, dalam kondisi tangan dan kaki dipasang infus, saya masih terus memposting "One day one article".

Ucapan Terima Kasih Kepada:

  1. Tuhan yang telah memberikan saya kesehatan lahir batin, sehingga di usia menuju ke angka 77 masih bisa terus menulis.
  2. Admin Kompasiana yang tak bosan bosan membantu mengedit tulisan saya yang terkadang masih kurang tepat penempatanny.
  3. Teman-teman Kompasianer, khususnya yang sering berinteraksi dan saling berkunjung di tulisan masing-masing.
  4. Saya belajar banyak dari teman teman semuanya, terutama bagaimana memberikan komentar yang berbobot. 
  5. Tak lupa istri saya tercinta yang selalu setia menemani saya menulis hingga larut malam.

Semoga persahabatan kita tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Salam hangat dari musim semi di Australia Barat.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun