Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejauh Apapun Jarak dan Waktu Memisahkan

21 September 2019   05:36 Diperbarui: 21 September 2019   08:27 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Un bersama keluarga /foto kiriman Un

Ket,foto: Syamsu,dokter / foto Syamsu
Ket,foto: Syamsu,dokter / foto Syamsu
50 Tahun Sudah Berlalu

Suatu waktu, entah karena apa,saya bisa kontak dengan salah satu murid saya  dan kemudian kami sepakat,bila ada kesempatan pulang kampung, kami akan bertemu, sambil makan siang di Rumah Makan Sari Minang di jakarta dan bagi yang tinggal di Padang, akan makan bersama di Rumah  Makan Bernama di Padang. Hubungan yang sudah 50 tahun terputus ,tersambung kembali. Sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai.

ket,foto: Kairul ,bersama putri yang diwisuda /kiriman kairul
ket,foto: Kairul ,bersama putri yang diwisuda /kiriman kairul
ket,foto sewaktu masih imut imut,ketemu mereka sudah punya cucu /beberapa sudah almarhum
ket,foto sewaktu masih imut imut,ketemu mereka sudah punya cucu /beberapa sudah almarhum

Hingga saat ini,hampir setiap hari,  kami saling menyapa di WAG  dan saling berkirim info dan foto keluarga. 

Kalau dulu, ketika berbicara di depan kelas, saya menggunakan kata: "Selamat pagi anak anak, Apa kabar kalian semuanya?" Tapi kini mereka sudah jadi kakek, maka saya gunakan sapaan: "Selamat pagi teman teman semuanya".

Tapi mereka tetap memanggil kami: "Bapak dan ibu" Hubungan kekeluargaan yang tak ternilai bagi saya sebagai orang yang pernah menjadi guru mereka di SD.

murid-5-5d857d33097f3607f37c8972.jpg
murid-5-5d857d33097f3607f37c8972.jpg
Karena itu, saya termotivasi untuk menuangkan kisah yang membahagiakan ini dalam bentuk artikel, agar dapat menjadi masukan berharga bagi para guru. Agar hubungan guru murid tidak terputus, begitu ujian selesai, adalah dengan memperlakukan murid-murid dengan penuh kasih sayang, maka seumur hidup mereka tidak akan pernah melupakan kita.

Murid memahami, bahwa tanpa guru yang mengajar, mereka tidak akan mencapai hasil yang maksimal, sebaliknya guru memahami bahwa tanpa murid, orang tidak akan bisa menjadi guru.

Renungan di pagi ceria..

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun