Karena kalau berhadapan dengan orang yang lagi uring-uringan entah apapun penyebabnya dan kita balas dengan marah kepadanya, maka siapapun adanya akan merasa tersinggung.
Maka daripada merasa "kehilangan muka" ia akan semakin marah kepada kita, bahkan mungkin saja kita diusir, apapun risikonya. Akibatnya, orang sakit hati dan tujuan kita gagal. Karena itu, rasanya tidak salah kalau ditulis, "Diplomasi dengan politik bedanya setipis kartu ATM". Bikin senang hati orang, tapi tujuan kita tercapai.
Kalau ada pertanyaan, "Apakah hal ini bukan munafik namanya?" Jawabannya ,"Don't ask me,ask your heart, because the answer is in your heart". Nah, munafik atau tidak, yang tahu hanya Tuhan, karena yang menjalaninnya belum tentu tahu.
Tjiptadinata Effendi