Selama tinggal di Australia ,kami sudah domisili di negara bagian Queesland,selama lebih kurang satu tahun,kemudian di New South Wales ,selama beberapa tahun dan belakangan di Western Australia. Selama ini ada hal hal yang patut dibanggakan,yakni orang orang Indonesia,tidak kehilangan jati diri.Â
Secara umum,jati diri orang Indonesia,adalah berpakaian sopan,tidak berjalan jalan ditepi pantai dengan pakaian bikini ,serta tidak berpeluk cium didepan orang banyak,walaupun yang dipeluk dan dicium adalah istri atau suami sendiri.Â
Dalam setiap pertemuan,masalah tenggang rasa,tampak masih tetap kental dipertahankan. Bertemu dengan sesama orang Indonesia,diluar negeri,sungguh serasa seperti berada di negeri sendiri.Bahkan kalau boleh saya sampaikan,disini sama sekali tidak ada sekat sekat yang menjadi dinding penghalang antara kami.
Walaupun jelas kami berbeda ,baik asal muasal,latar belakang sosial ,pendidikan,serta agama,tapi sedikitpun tidka pernah mencuat dipermukaan,baik dalam sikap,maupun dalam bertutur kata. Filosofi:"bhinneka tunggal ika" serasa jauh lebih kental dirasakan di negeri orang,ketimbang ketika bertemu sesama orang indonesia di negeri sendiri.
Dalam beberapa bulan terakhir,komunitas orang Indonesia,sibuk menolong orang Indonesia ,yang tidak tahu prosedure mendaftarkan diri sebagai pemilih,hingga tuntas ,tanpa mendapatkan imbalan dalam bentuk apapun.Â
Bahkan beberapa orang ,seperti pak Liem Setiawan,Pak Hasan dan Pak Galt,Agus , William dan Laurence,serta beberapa orang lainnya ,menawarkan diri mereka untuk membantu siapa saja yang memerlukan bantuan mereka.Hal ini saya buktikan sendiri.Saya dan istri tidak perlu sibuk kesana kemari,kami cukup mengirimkan data data diri melalui WA dan dalam waktu kurang dari 24 jam.nama kami berdua sudah :"diapproved" sebagai Pemilih Tetap.
Tjiptadinata Effendi