Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Australia, Warga Difabel Bersertifikat, Diizinkan Mengemudi

26 Desember 2017   08:15 Diperbarui: 27 Desember 2017   20:46 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberi kesempatan yang sama
Setahu saya, selama masih aktif berkeliling dari satu kota ke kota lainnya dilebih dari 130 kota di berbagai propinsi seluruh Indonesia, belum pernah saya menyaksikan atau menemukan ada penyandang difabel yang mengemudikan kendaraan sendiri.

Menyaksikan para difabel bisa menikmati hidup di kursi roda saja, sudah merupakan sebuah rasa syukur dalam hati kita. Ketimbang mereka tergeletak di tempat tidur atau di kursi rumahnya, sepanjang hayatnya.

Di antara berbagai kekurangan fisik, yang ditemukan adalah orang mengalami kelumpuhan, entah karena alasan apapun. Ada juga yang kakinya diamputasi karena mengalami infeksi yang parah atau karena sebab kecelakaan lainnya. Mengalami kelumpuhan pada kaki sungguh membuat orang sangat menderita lahir batin.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di Australia, orang difabel (disable) resmi dizinkan mengemudi
Tapi tentu ada syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
  • Surat keterangan dokter
  • Riwayat terjadinya kelumpuhan
  • Memiliki kendaraan yang sudah dimodifikasi
  • Lulus tes teori
  • Lulus test mengemudi

Orang difabel yang jadi sopir taksi
Bulan lalu ketika saya mengisi BBM di Pompa bensin yang berada di Belmont. Ketika sedang mengisi BBM tampak ada taksi berhenti di samping kanan saya. 

Dari ruang kemudi, seseorang tampak merangkak keluar dari kendaran dan juga mengisi BBM. Baru kali ini selama seumur hidup saya menyaksikan orang difabel (mengalami kelumpuhan total pada kedua kakinya) bekerja sebagai pengemudi taksi. 


Saya minta izin untuk memotretnya untuk jadi contoh bagi orang banyak. Yang terkadang cuma sakit sedikit sudah berkeluh kesah sepanjang hidupnya.

Tapi sambil tertawa. Fred yang masih berusia sekitar 30-an menolak dengan halus. Katanya, "Jangan, nanti keluarga saya bisa semakin sedih." Tentu saja saya wajib menghormati hak privasinya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Anak teman saya juga difabel, tapi bisa mengemudi sendiri
Kemarin, sehabis misa, kami ketemu putera teman kami yang juga mengalami kelumpuhan pada kedua belah kakinya.

Memarkir kendaraannya di samping kendaraan kami. Membuka pintu kendaraannya mengeluarkan kursi roda dan sambil duduk memasang kursi roda yang menggunakan sistem knock down.

Hanya butuh waktu satu atau dua menit. Kemudian naik ke kursi rodanya yang sudah terpasang dan berjalan memasuki pintu gereja. Mungkinkah di negeri kita, orang orang difabel diberikan juga kesempatan yang sama? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun