Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita Tidak Mungkin Bisa Lari dari Masalah

26 November 2017   15:38 Diperbarui: 26 November 2017   15:52 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com



Selama Masih Hidup ,Kita Tidak Akan Pernah Lepas dari Masalah

Kalau ketemu kenalan  ,maka yang dikedepankan, pasti semua hal hal yang baik baik saja. "Apa kabar pak?"  " Alhamdulilah, puji Tuhan, kami  sehat!" begitu kira kira jawaban klise yang selalu mengemuka. Begitu juga bila bertemu dengan sanak keluarga,namun hubungan selama ini hanya sekedar netral netral saja,maka jawabannya akan rada rada mirip, walaupun tidak sepenuhnya di copy paste.

Beda  Bila Bertemu Sahabat Karib

Hal yang berbeda,akan dirasakan bila bertemu sahabat karib atau sanak keluarga,yang selama ini sudah menjalin hubungan batin yang erat.Sudah biasa saling curhat dan percaya penuh,bahwa apa yang diceritakan,tidak akan diceritakan ulang kepada orang lain.

Curhat biasanya diawali dengan mengeluhkan, punggung sakit,nafas agak sesak kalau berjalan cepat, tensi naik,kolestrol tinggi dan seterusnya. Kemudian masuk kedalam babak saling curhat pada hal hal yang lebih sensitif dan menyangkut kehidupan pribadi kedua belah pihak. Mungkin dimulai dengan curhat suami yang nggak betah dirumah,mertua yang rewel,mantu yang galak ,hingga menjalar semakin dalam.Kesimpulannya adalah bahwa setiap orang selama masih hidup,pasti  ada masalah.


Soal ikhlas menerima atau pasrah diri, itu adalah masalah keimanan masing masing, Namun dengan ikhlas atau pasrah diri, bukanlah berarti masalahnya langsung hilang. Karena keikhlasan dan berserah diri, menerima apa yang memang harus terjadi, hanyalah cara kita dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Seperti yang tersirat dalam lirik lagu : "What will be, will be", apa yang memang harus terjadi, maka terjadilah.

Adakah Manusia Yang Tidak Punya Masalah?

Kita bisa menghindari masalah, dengan mengumpulkan uang dan menyewa rumah, ketimbang menumpang tinggal dirumah mertua. Mungkin mertua laki lagi tidak masalah, tapi bisa jadi mertua perempuan nyinyir atau boleh jadi adik atau kakak ipar yang bersikap sinis. Pindah rumah, berarti satu masalah sudah dapat diatasi. Namun dirumah yang baru, tidak masalah rumah kontrakan atau rumah beli KPR, pasti disana juga akan ditemui masalah. Tetangga yang bertandang tidak kenal waktu, ayam atau anjing tetangga yang menumpang ke toilet di laman kita dan seterusnya.

Punya Rumah Gedung

Teman saya, seorang staf akhli menteri. Kaya raya, mungkin lebih kaya daripada menterinya. Punya rumah gedung yang luas. Digarase ada Lamborghini dan Porsche, yang masih dalam selimut plastik. Tapi ketika bercerita pada saya, malahan berucap: "Kalau seandainya, saya boleh memilih, maka saya akan memilih hidup seperti pak Effendi dan bu Roselina. Sungguh! "katanya serius. Ternyata masalahnya adalah urusan internal dalam keluarganya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun