Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money

Kehilangan Rp. 195 Triliun dalam Sejam? Santai Saja!

29 Mei 2015   11:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14328724211219264997

Foto: Li Hejun (CNBC)

Dalam Satu Jam Kehilangan Rp.195 Triliun ? No Problem !

Kalau kita kehilangan uang 10 ribu rupiah,ya nggak masalah. Rp.100.000 ? Juga nggak apa apa. Tapi kalau kehilangan 1 juta atau 10 juta rupiah? Nah, pasti kening sudah berkerut dan kalau memaksakan tersenyum,sudah bisa dibayangkan senyumnya kayak kambing termakan cabe.

Nah,itu kan kata kita. Belum tentu reaksi orang lain juga bakalan sama, bisa saja 10 juta dianggap nggak ada apa apanya. Jadi kesimpulannya, kehilangan uang, maka reaksi tergantung dari tebal tipisnya dompet pemilik yang kehilangan. Atau kalau dalam jumlah yang relatif besar, tergantung pada ceking atau gendutnya rekening bank yang bersangkutan.

Kehilangan US$ 15 miliar atau setara Rp.195 Triliun, Tetap Santai

Kehilangan harta US$ 15 miliar atau sekitar Rp 195 triliun bukan hal yang lucu. Namun orang terkaya nomor 3 di China, Li Hejun, masih bisa bercanda soal turunnya harga saham perusahaan produsen panel surya miliknya pekan lalu.

Harga saham Hanergy, perusahaan energi solar milik Li Hejun, turun 47% hanya dalam sejam pada 20 Mei 2015 lalu. Nilai perusahaannya turun US$ 19 miliar, sementara nilai saham Hanergy yang dimiliki Li turun US$ 15 miliar. Li memegang 80% saham Hanergy. (CNN/detik.finance)

Sebuah refleksi:

Sebenarnya masalah orang kaya ketiga di China kehilangan uangnya Rp.195 triliun, dalam permainan saham, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kita. Namun mungkin bisa dijadikan refleksi diri, terutama bagi yang mungkin sedang berancang ancang mengambil jalan pintas untuk kaya, melalui jual beli saham.

Li Hejun kehilangan sejumlah uang, yang diperolehnya juga dari permainan saham. Bermain saham tak ubahnya judi online hanya dikemas dalam bentuk bisnis. Kalau yang amblas adalah uang yang diperoleh dari permainan tersebut, ya wajar saja, orang masih bisa ketawa. Tapi bagaimana bagi yang bermain valas, kemudian kehilangan semua tabungan hasil kerja keras belasan tahun?

Membaca artikel ini, bisa disikapi dengan tersenyum ,karena bukan uang kita yang hilang, tapi mungkin bisa dipetik hikmahnya, akan resiko dari sebuah permainan saham. Khususnya bagi yang mungkin sedang merencanakan untuk ikut bermain, tulisan ini dapat menjadi warning atau alarm untuk dipikir ulang lagi niatnya


Wollongong. 29 Mei. 2015

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun