Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memahami "Stall & Blackout" di Dunia Penerbangan & Kelistrikan

7 Oktober 2019   05:22 Diperbarui: 7 Oktober 2019   11:01 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian para ahli kelistrikan saat itu melakukan modifikasi dengan mensinkronisasikan putaran baling-baling pesawat dengan hentakan pelatuk senapan mesin yang akan dicangkokkan dihidung pesawat agar pilot dapat menembak secara otomatis tanpa mengenai baling-balingnya sendiri.

Setelah perang dunia kedua, tidak banyak lagi terdengar istilah dog-fight diudara, sampai baru-baru ini pengamat militer amerika membahas kemungkinan perang Amerika-Iran di Teluk Persia.

Pengamat tersebut meragukan kemampuan pesawat terbaru siluman F35 Amerika untuk melakukan dog-fight dengan pesawat tua Iran F5 tiger yang juga buatan Amerika tapi telah dimodifikasi oleh teknisi Iran.

Pesawat F5 dapat terbang lebih tinggi dan F35 mempunyai kemampuan terbatas terbatas dan jika dipaksakan akan menyebabkan pilot kekurangan oksigen diketinggian dan kemudian pingsan atau "blackout".

Seperti di dunia penerbangan, didunia Kelistrikan kita juga mengenal istilah "Blackout" atau pemadaman. Pemadamam terjadi karena ketiadaan pasokan daya listrik.

Pada awal bulan Agustus tahun ini kita baru saja mengalami Blackout yang menerpa puluhan juta jiwa di wilayah Jawa bagian barat, untuk memahami kejadian ini kita bisa melihatnya dari perspektif pesawat terbang seperti contoh diatas.

Dalam sistim ketenaga listrikan juga dikenal dua kondisi kritikal, sama seperti pada dunia penerbangan. Yaitu kondisi peak-load atau beban puncak dan kondisi low-demand atau beban rendah.

Karakteristik beban puncak kita umumnya terjadi pada malam hari dan pada hari kerja (week day), sementara beban rendah terjadi pada siang hari dan pada akhir pekan (week end).

Untuk mengatur kebutuhan daya atau beban tersebut dibagi tiga sumber jenis pembangkit yaitu base-load yang mempunyai karaktristik kapasitas besar, rigid dan murah, kemudian folower yang mempunyai karakteristik responsif dan relatif mahal, terakhir peaker dengan karakteristik sangat responsif dan sangat mahal.

Unit yang mengatur operasi sistim ini disebut Pusat Pengatur Beban (P2B) walaupun namanya agak rancu karena semestinya yang diatur bukanlah beban tetapi suplai daya dari berbagai pembangkit yang tersedia. 

Namun pada zaman dahulu karena keterbatasan daya pembangkitan sehingga suplai listrik dilakukan melalui pemadaman bergiliran makanya dinamakan pengaturan beban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun