Sumberdaya manusia Pertamina 2 ribu orang lebih dari PTT yang memiliki pegawai sebesar 25 ribu orang dan hanya separuh jika dibandingkan dengan jumlah pegawai Petronas.
Pengertian Holding Migas
Pengertian Holding Migas mestinya merupakan upaya penggabungan usaha BUMN sektor minyak dan gas di sektor hulu dan sektor hilir. Tidak seperti yang saat ini dilakukan dalam penggabungan PGN dan Pertagas sudah disebut Holding Migas. Padahal ada usaha disektor hulu yang sangat besar belum tersentuh karena menyangkut mekanisme pengelolaan dan kementrian yang berbeda.
Sebagai ilustrasi, pada kejayaanya Petronas mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah Malaysia sampai 40 persen dari anggaran belanja negara dan sementara Pertamina hanya berkontribusi sekitar 1,5 persen dari APBN Indonesia dari dividen profit yang dihasilkannya.
Begitu kecilnya-kah kontribusi sektor hulu terhadap pendapatan negara? Sebenarnya tidak, ada raksasa yang tersembunyi yang memberikan kontribusi berupa skema PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) layaknya Petronas. SKKmigas menyumbangkan PNBP yang nilainya melebihi total seluruh dividen profit BUMN yang ada. Oleh karenanya Holding Migas akan sulit tercipta jika ditinjau dari sisi ego sektoral karena dengan satu unit SKKmigas dibawah Kementrian ESDM sudah cukup mengalahkan seratusan BUMN dibawah Kementrian BUMN.
SKKmigas pemain sektor hulu yang mempunyai revenu sekitar $30 miliar dan nilai profitnya mencapai $10 miliar jika di merger/gabungkan dengan Pertamina menjadi Holding Migas maka kinerjanya akan melampaui kinerja PTT dan Petronas.
Namun mestinya tujuan utama merger usaha migas bukanlah semata sebagai lips-stick atau mendandani indikator kinerja, karena akan melahirkan perusahan raksasa lokal jago kandang, yang minim jaringan usaha global.
Tujuan utama Holding migas semestinya untuk konsolidasi aset agar dapat menekan biaya investasi dan operasi serta persiapan "Go Internasional".
Cita-cita pembentukan Holding yang telah alam dicanangkan Bapak Tantri Abeng adalah untuk mempersiapkan perusahaan lokal menuju Go-Internasional agar dapat menjadi Wold-Class Enterprise.
Disaat Pertamina masih tertatih belajar berjalan ke luar negeri, Petronas sudah berhasil membangun operasi migas di 66 negara termasuk di Indonesia. Petronas juga telah berhasil membawa adik asuhnya PTT melakukan Go-Internasional.
Belum banyak perusaha lokal yang berhasil menjelajahi mancanegara yang dapat dijadikan model bagi Holding Migas. Sedikit diantaranya, seperti "Wings Biru" produk sabun cuci dan "Indomie" produk mie instant yang dapat dikatakan sebagai perusahan yang berhasil menjelajahi macanegara menjadi World-Class Enterprise dan dapat dijadikan model untuk Go-Internasional.