Berita ini semakin menaikkan pamor Indonesia dan nilai rupiah di dunia karena kesehatan system perbankan adalah salah satu barometer kesehatan ekonomi yang bersangkutan, apalagi negeri berkembang.
2. Harga obligasi negara Indonesia naik paling tinggi di dunia selama Februari 2019
Pada 2 Maret 2019, Bloomberg melaporkan bahwa selama Februari 2019 saja, pemegang obligasi negara Indonesia menikmati kenaikan harga yang tertinggi di dunia yaitu 2,4% dan yang Filipina naik 0,4% saja di luar fluktuasi kurs tukar masing-masing terhadap mata uang negeri-negeri lain.
Jadi, selama Februari 2019, setelah dikurangi laju inflasi masing-masing jika disetahunkan, pemegang obligasi negara Indonesia menikmati imbal hasil (yield) bersih sebesar 5% setahun sedangkan yang Filipina 2% setahun.Â
- (Sumber: tradingeconomics.com, per 2 Maret 2019)
4. Rupiah dan Rupee adalah yang paling menguat selama Oktober-Desember 2019
- Pada 12 Januari 2019, Gulf Times Business memberitakan bahwa menurut Ray Farris, ekonom kepala Credit Suisse Group AG untuk Asia Pasifik, Â rupiah (IDR) dan rupee India (INR) adalah dua mata uang yang paling berkinerja terbaik di antara semua mata uang negeri berkembang selama Oktober-Desember 2018. Penyebabnya: turunnya kurs USD terhadap IDR dan INR serta turunnya harga minyak bumi sehingga membantu mengurangi deficit neraca berjalan Indonesia dan juga India.
Selama semester 1 2019, kurs USD kehilangan pengangkatnya (terutama "istirahatnya" kenaikan suku bunga dana jangka pendek the Fed) terhadap mata uang lainnya. Jadi, harga minyak yang diperkirakan akan tetap rendah adalah pengangkat kurs IDR sehingga IDR diperkirakan akan mengalahkan mata uang negeri-negeri surplus dagang di Asia, misalnya Korea Selatan dan Taiwan.
Credit Suisse Group ikut Goldman Sach Group dan Deutsche Bank AG Â dalam memperkirakan bahwa sepanjang 2019 IDR akan mengalahkan INR. (Gulf Times Business, 12-01-2019: Indonesian rupiah, Indian rupee to outperform peers as dollar gives way to oil)
5. CNY (RMB) versus IDR
- Kurs CNY (RMB) juga turun mulai Oktober 2018 sd 4,5% per akhir November 2018, lalu turun-naik sedikit sejak awal November 2018 terhadap rupiah sampai sekarang.
- (Sumber: tradingeconomics.com, per 2 Maret 2019)
- Kesimpulan:
- 1. Ruang untuk penguatan kurs IDR akan semakin luas setelah Pilpres dan Pileg April 2019.
- 2. Di tahun ini dan tahun-tahun mendatang, infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah, terutama selama 4 1/2 tahun terakhir ini, akan semakin nyata manfaatnya bagi seluruh negeri, terutama kemudahan pergerakan orang maupun barang, logistic dll. Salah satu yang paling nyata adalah turunnya biaya logistic nasional sehingga menambah daya saing produk ekspor. Juga bertambahnya peluang usaha dan kerja bagi jutaan orang.
Semoga bermanfaat. Silakan share dengan semua teman.