Mohon tunggu...
Efendi
Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hiking

Hobby hiking, baca buku, menulis, mendengarkan musik tradisionil Kecapi, Suling Sunda, pop, klasik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

100 Hari Bersama Uskup Bandung

16 Juli 2022   17:00 Diperbarui: 22 Juli 2022   08:55 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Misa Minggu Paskah V 10 Mei 2020
Gereja Santo Petrus Katedral Bandung

video : Minggu Paskah V 10 Mei 2020

Bacaan I Kis 6:1-7
Mazmur Tanggapan Mzm 33:1-2.4-5.18-19
Bacaan II 1 Ptr 2:4-9
Bacaan Injil Yoh 14:1-12

Saudara saudari yang terkasih,
pada umumnya kita mencari dan membutuhkan kepastian. Salah satu yang paling pasti adalah kematian, walau waktunya tak pasti. Justru kematian itulah yang kita hindari. Saat orang yang kita cintai wafat, kita bisa berkata, ”mengapa ia harus dipanggil lebih dahulu, kita tak rela. 

Bukan saya saja”. Kita seakan protes kepada Tuhan, mengapa dia, bukan saya? Kita tidak siap kehilangannya, tetapi apakah itu berarti bahwa kita siap mati saat itu, seandainya Tuhan bilang, “ya sudah gantian saja”? Iman yang membuat kita siap. 

Jika kematian menjemput siapapun dan kapanpun, karena ada harapan di balik kematian, ada kehidupan baru yang dijanjikan Tuhan. Bahkan ada kebahagiaan yang dirindukan oleh manusia. 

“Di Rumah BapaKu ada banyak tempat”, kata Yesus, “sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”. Maka Injil hari ini, yang adalah gabungan Injil hari Jumat dan hari Sabtu, diawali dengan kata-kata menghibur, “jangan takut, jangan gelisah!” Tempat yang diidamkan sudah ada, dan sudah dijanjikan oleh Pemiliknya sendiri bukan oleh orang yang mempromosikan, 

tapi Pemiliknya. Pintu untuk mencapai tempat tersebut adalah kematian. Bagi orang beriman, kematian adalah awal hidup baru dengan kebahagiaan yang tak terhingga. 

Di mana tiada air mata dan ratap tangis, seperti yang dituliskan dalam Wahyu 21:4, yang menurut Paulus dalam Roma 8:18 “penderitaan jaman ini, jaman sekarang ini, tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”.

Saudara saudari yang terkasih,
dalam suatu acara rohani tentang indahnya Surga, pembicara bertanya,

“siapa yang tak mau masuk Surga?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun