Mohon tunggu...
Efendi
Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hiking

Hobby hiking, baca buku, menulis, mendengarkan musik tradisionil Kecapi, Suling Sunda, pop, klasik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tasikmalaya Hash House Harriers

25 April 2021   08:20 Diperbarui: 25 April 2021   08:26 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berawal dari Pesta THHH di Urug Kawalu, tahun 2004, saya mulai bergabung dengan THHH. "Ayo ikut hash! Lalu makan enak dengan hiburan menarik daripada bermalas-malasan di rumah.", kata anak mertua. Dengan terpaksa saya  ikut hash karena malu kalau datang hanya ikut makan dan lihat hiburan segar. 

Dari cerita rekan-rekan aktivis THHH, saya mendapat cerita tentang THHH yang punya puluhan track menarik, dan penuh tantangan, track nasional waktu Pan Indo Hash di Yogyakarta dan Medan sampai track internasional di Gunung Kinabalu dimana THHH menjadi satu-satunya group hash yang mewakili Indonesia dengan pimpinan saudara Amin pada 27 April 2004. 

Anda boleh bangga bergabung dengan THHH karena digembleng oleh senior kita,  hasher dengan kwalifikasi internasional. Bukan main! Ini bukan main-main. Semuanya mempunyai antusias yang tinggi kalau cerita tentang hash. "Naik gunung  ngos-ngosan, turun gunung kaki serasa mau copot  dibilang sangat menyenangkan?". Dalam hati saya berkata ," Wah! orang-orang ini pasti sudah ngaco semua".
 
Setelah belasan kali ikut hash, berangsur-angsur stamina meningkat dan saya pun bisa menikmati seni naik gunung. Hash bukannya cepat naik gunung dan cepat turun lagi. Berjalan naik menembus hutan pinus. setiap kali sepatu kita menginjak tumpukan daun pinus kering, semerbak aromanya yang  segar menyambut kedatangan kita. 

Di atas gunung, sambil istirahat, kita bisa menikmati pemandangan yang indah, pematang sawah yang  terhampar luas dengan latar belakang hutan pinus yang menghijau. Kehangatan sinar mentari, semilir angin gunung, gemericik air sungai, kicauan burung hutan  membuat pikiran tenang dan nyaman. Saya jatuh cinta pada hutan pinus Negla. Saya bermimpi THHH membeli hutan pinus Negla untuk para anggotanya.
 
Group Hash Anti Pemula::
Ada sebuah group hash yang biasa mulai hash  Minggu siang di saat matahari sedang terik-teriknya. Mereka berangkat dari kota Tasikmalaya  menuju Gunung Galunggung menyusuri jalan aspal yang panas, menyeberangi pematang sawah dan setelah sampai di tempat tujuan makan, istirahat lalu pulang, kembali ke Tasikmalaya setelah hari gelap dengan lama hash 5 - 6 jam. 

Mereka tampaknya anti pemula seperti kata salah seorang seniornya sambil tertawa gembira,"Pemula yang ikut group kami biasanya yang pertama dan yang penghabisan".Track tersebut bagi mereka seumpama pencok segar  yang sangat pedas dan lezat sementara bagi pemula boro-boro lezat, minta ampun sampai air mata bercucuran.
 
GroupTHHH Ramah:
Pintu THHH selalu terbuka untuk setiap insan dari semua lapisan masyarakat. Peserta baru, pria atau wanita, tua atau  muda, pejabat ataupun orang biasa disambut hangat dan selalu dianjurkan untuk datang dan datang lagi untuk ikut hash. Peserta baru penting karena Anda membawa semangat baru membuat run lebih bersemangat dan ramai. Tanpa peserta baru suatu organisasi tidak akan bisa regenerasi. 

Group THHH ramah terhadap pemula karena menyediakan  Short Track yang bersahabat untuk pemula. Pemula bisa mencoba Short Track kalau dirasakan terlalu ringan bisa coba yang Medium dan seterusnya. Yang terpenting Anda tahu stamina Anda dan jangan memaksakan diri. Jangan lupa bawa handphone setiap kali hash dan masukan nomer Hp senior  kita agar kalau ada kesulitan di hutan kita bisa menghubunginya.
 
Track THHH Aman:
Track di Lembang Bandung digunakan banyak group hash pada saat yang bersamaan jadi kertas taburnya sering simpang siur menyesatkan dan yang riskan mereka mulai hash sekitar pukul 15:00 jadi kalau ada yang tersesat hari sudah gelap dan konon pernah terjadi yang tersesat pukul 06:00 sore baru diketemukan pukul 06:00 pagi di Sumedang. Track THHH aman karena mulainya pukul 10:30 pagi kalau ada yang tersesat bisa diatasi ketika hari masih terang.
 
Baru-baru ini saya datang terlambat 30 menit di runsite Cihideung. Mulailah saya berjalan menyusuri track mengikuti petunjuk kertas tabur, setelah beberapa saat saya menghubungi saudara Amin karena papan penunjuk sudah dicabut dan petugasnya pergi menyapu track jadi saya tidak tahu sedang menyusuri Short/Medium atau Long Track. "Jika ragu-ragu, balik lagi!", saran saudara Amin. Saya maju terus sebab masih belum keluar keringat. 

Saking asyiknya menikmati track tahu-tahu saya berjalan lebih kurang 4 jam dan masuk ke track long. Saya baru menyadarinya karena perut lapar dan kaki lemas dan jam menunjukkan pukul 14:30 WIB. Sesaat rasa takut menyelinap dalam hati namun segera saya mengusirnya dengan berpikir positip, duduk diatas batu menikmati keheningan alam di jantung hutan pinus. Saya menghubungi saudara Amin dengan HP, memberikan info medan yang telah dilalui. Dia menyarankan saya balik lagi dengan mengikuti  tabur kertas di sebelah kanan, tidak boleh keluar track  dan JANGAN PANIK.

Operasi penyelamatan pun dimulai saudara Hen Hen ditugaskan untuk melacaknya. Hanya dalam tempo 30 menit dengan lari memotong jalur menemukan saya dengan bekal 10 buah cuhcur dan nasi + ayam goreng. Saya lahap semuanya dan langsung fit kembali  dan dipandu saudara Hen Hen berjalan cepat menuju Negla dimana telah menunggu Bapak Basuki Senjaya, Nam Yung, Patrick dengan Mercedes orange dan dibawa pulang ke base camp di Cihideung.

 Ternyata sore itu masih ada 3 orang lagi di gunung yaitu saudara Mau Mau yang keram kakinya ditemani saudara  Aciong dan Nan Fong.  Ada kode etik tidak tertulis dalam hash, kita wajib membantu sesama hasher yang mengalami kesulitan di hutan dan membimbingnya ke tempat aman. Mereka langsung dijemput Mang Koko, kuncen Negla, dengan memotong jalur long membawa mereka ke tepi jalan raya dan langsung naik mobil ke base camp. Saya sangat berterimakasih atas kesetiaan dan tanggung jawab saudara Amin, Hen Hen, Mang Koko dan rekan lainya yang dengan rela hati menunggu operasi penyelamatan ini sampai sore hari.
 
Faktor Plus THHH:
Setelah sekian tahun berdiri dapat kita lihat beberapa faktor plus THHH antara lain:
- THHH adalah organisasi non profit  yang mempunyai intregritas tinggi.
- THHH mempunyai banyak pendukung setia yang rajin hash juga yang rajin menyumbang konsumsi.
- THHH menyelenggarakan hash setiap minggu dengan teratur dan mampu mengorganisir pesta kecil maupun besar seperti waktu di Gedung Kolam Renang Asia yang banyak mengundang hasher dari luar kota membuktikan bahwa kerja sama team pengurus sekarang sudah baik. Apa yang baik seyogianya dipertahankan kalau bisa ditingkatkan.
- THHH rajin berpartisipasi dalam event hash regional dan nasional hingga namanya dikenal secara luas di Nusantara.
 
Faktor Minus THHH:
Faktor minus THHH dapat dilihat secara kasat mata dalam hash di Permata Regency yang lalu. Panggung Gembira disiapkan, penyanyi panggilan ada untuk memenuhi permintaan lagu para hasher, kursi untuk hasher berderet rapi di depan panggung tapi apa yang terjadi kursi hanya terisi 10% dari kapasitas, mubazir. Hasher duduk tercerai-berai membuat kelompok masing-masing sambil makan; mengapa tidak duduk berkumpul memenuhi kursi atau dekat panggung? Penyanyi yang tampil, penyumbang lagu dan tarian dari anggota mendapat sambutan dingin, acuh tak acuh. 

Kalau boleh pinjam istilah bir Bintang kita sampaikan Anda layak dapat Bintang karena keberanian untuk menyumbang lagu dan tarian. Faktor minus THHH adalah belum memiliki penonton yang baik. Penonton yang baik adalah yang memberikan sambutan hangat dengan tepuk tangan yang ramai kepada setiap mereka yang tampil sebagai bentuk penghargaan. Maukah Anda menjadi penonton yang baik?
 
 
Akhirul kata untuk THHH yang akan berulang tahun yang ke 25, saya ucapkan: "Selama gunung masih menghijau, air sungai masih mengalir THHH tetap on-on." Proficiat.
 
Salam,
 
Efendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun