Mohon tunggu...
Tiyas Nur Haryani
Tiyas Nur Haryani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumni Administrasi Negara FISIP UNS, peminat studi gender, tinggal di Solo.

Selanjutnya

Tutup

Money

Why is Promotion Important in Marketing?

23 Januari 2012   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:33 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327299052900565203

Beberapa waktu lalu, saya menemukan halaman web 2.O, kala waktu itu sedang diadakan kompetisi blogger pada kompasiana dimana materi perlombaan adalah produk perbankan syariah. kompetisi semacam ini bisa jadi sebagai ajang edukasi syariah, karena faktanya Sumber Daya Manusia (SDM) negri kita telat dalam edukasi syariah.

Hal ini juga mampu menjadi sarana promosi bagi tiap produk perbankan syariah yang ditulis oleh kawan-kawan kompasianer kala itu. Mereka sebetulnya sudah menjadi seorang funding officer meski sebetulnya kawan-kawan hanyalah para blogger yang tengah mengadu kualitas tulisan mereka di media Internet. Banyak orang di luar dari mereka justru menghindari profesi funding officer, tapi nyatanya promosi dalam marketing bisa dilakukan lewat Internet yang sekali klik bisa dipasarkan pada ratusan orang. Sikap pesimis menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang, karena pada dasarnya produk bisnis perbankan bersifat plan buying artinya seorang konsumen akan merencanakan terlebih dahulu untuk membeli. Produk bisnis perbankan bukan impulse buying, seperti bakso atau barang sandang yang dapat membuat konsumen tidak berencana makan bakso tergoda untuk membeli jika ada pedagang bakso lewat atau melihat aksesoris cantik yang memikat (Rahman, 2010). iB-Bloggerkompetition menjadi kekuatan bagi iklan produk perbankan syariah. Iklan yang demikian mampu membuat konsumen potensial merasa nyaman dan yakin bahwa mereka membuat keputusan yang tepat saat mereka membaca posting tulisan yang membahas produk yang mereka pilih dan/atau akan mereka pilih. Salah satunya adalah sisi brand building dimana satu postingan yang membicarakan mengenai keunggulan produk tabungan bank yang identik dengan warna ungunya yaitu Bank Muamalat Indonesia, yang disebutkan di dalamnya mengenai kemudahan akses, pelayanan yang menjaga kenyaman nasabah, dan masalah keuntungan bagi hasil berdasar prinsip syariah serta warna ungu fisik kartu memiliki bahasa sendiri yaitu dipersepsikan “mahal” oleh masyarakat Cina dan Jepang serta warna ungu berarti “progresif” bagi masyarakat Amerika menjadi daya tarik tersendiri ketika nasabah memilik kartu tersebut. Penulis yang menceritakan pengalamannya jatuh hati pada produk Tabungan Muamalat Reguler dari awal ia membuka rekening dengan pick-up service dan fitur dari Tabungan Muamalat Reguler tanpa saldo minimal dan bebas biaya tarik tunai di ATM BCA dan ATM bersama dimana biaya tersebut disubsidi Bank Muamalat mampu membangun rekognisi konsumen dalam jangka panjang agar produk Tabungan Muamlat dipikirkan pertama kali oleh konsumen yang siap. Satu postingan dalam iB-Bloggerkompetition tersebut membangun brand dengan menanamkan dalam benak konsumen akan produk yang diperkenalkan. Brand and Promotion adalah citra dan kreasi (Rahman, 2010). Tulisan-tulisan tersebut merupakan usaha menjadi trademark yang kuat di benak konsumen merupakan goal yang harus diciptakan. Brand and Promotion kadang tak harus bermanuver lincah tapi cukup bergerak efektif dan melihat peluang untuk memberi umpan panjang yang bisa diselesaikan dengan baik oleh bagian place, dan di Bank Muamalat place telah disiasati dengan adanya pick-up service.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun