Ada ironi yang sulit diterima ketika seorang musisi yang selama ini menuliskan nada penuh harapan, kisah cinta, dan doa-doa kehidupan justru pergi dengan cara yang begitu tragis. Brett James, penulis lagu peraih Grammy yang karyanya pernah menjadi bagian dari perjalanan musik Taylor Swift hingga Carrie Underwood, kini tak lagi bisa menulis bait baru. Ia, bersama sang istri Melody Wilson dan putri Melody, Meryl Maxwell Wilson, meninggal dalam kecelakaan pesawat pribadi di Franklin, Carolina Utara, Kamis sore, 19 September 2025.
Peristiwa ini bukan sekadar kabar duka dari industri musik Amerika, melainkan sebuah kisah yang menyentuh sisi paling manusiawi, tentang keluarga, mimpi, dan betapa rapuhnya hidup.
Brett James, penulis lagu Grammy, tewas dalam kecelakaan pesawat bersama istri dan putri. Warisannya di musik country-pop tetap abadi. - Tiyarman Gulo
Siapa Brett James?
Bagi sebagian besar penggemar musik pop dan country, nama Brett James mungkin tidak selalu muncul di headline. Ia bukan sosok yang kerap tampil di atas panggung dengan lampu sorot. Namun, di balik layar, dialah otak dari banyak lagu yang mengisi radio, konser, bahkan playlist kenangan banyak orang.
Lahir di Oklahoma dan tumbuh besar di lingkungan musik country, Brett James punya bakat luar biasa dalam menulis lagu. Kariernya dimulai dari mimpi sederhana, menciptakan musik yang bisa menyentuh orang lain. Dari Nashville, kota yang sering dijuluki "jantung musik country," ia meniti jalan panjang hingga akhirnya dikenal sebagai salah satu penulis lagu paling produktif dan berpengaruh di Amerika.
Puncak pencapaiannya adalah saat lagunya "Jesus, Take the Wheel" yang dibawakan oleh Carrie Underwood meledak dan mengantarkannya meraih Grammy Awards. Lagu itu bukan hanya sekadar hit, tapi juga menjadi anthem spiritual bagi jutaan orang. Selain itu, karyanya juga dinyanyikan oleh bintang-bintang dunia, Backstreet Boys, Bon Jovi, Kelly Clarkson, hingga Nick Jonas.
Pada tahun 2020, namanya diabadikan dalam Nashville Songwriters Hall of Fame, sebuah penghargaan yang menegaskan kontribusinya dalam sejarah musik Amerika.
Kronologi Kecelakaan
Hari itu, Kamis 19 September 2025, langit Franklin, Carolina Utara, tampak biasa saja. Brett James bersama keluarganya menaiki pesawat kecil Cirrus SR22T, berangkat dari Bandara John C. Tune di Nashville. Tidak ada yang menyangka perjalanan singkat itu akan menjadi yang terakhir.
Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, pesawat kehilangan kendali dan jatuh di sebuah ladang dekat Sekolah Dasar Iotla Valley. Lokasi jatuhnya pesawat cukup mengkhawatirkan, sebab dekat dengan area sekolah. Untungnya, tidak ada siswa maupun staf yang terluka.
Namun, bagi keluarga Brett James, tragedi itu merenggut tiga nyawa sekaligus. Saat ini, FAA (Federal Aviation Administration) dan NTSB (National Transportation Safety Board) masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.
Kisah Humanis di Balik Musibah
Yang membuat peristiwa ini semakin memilukan adalah kenyataan bahwa sehari sebelum kecelakaan, keluarga ini tengah merayakan ulang tahun ke-28 Meryl Maxwell Wilson.
Sang ibu, Melody, menuliskan pesan penuh cinta di Instagram,
"Selamat Ulang Tahun cintaku!! Betapa beruntungnya aku menjadi ibumu! Kamu adalah manusia paling cantik dan menakjubkan luar dan dalam... Tak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa berharganya kamu bagi semua orang yang mengenalmu."
Meryl pun membalas dengan rasa syukur,
"28 tahun. 142 hari sadar. Sangat bahagia bisa ada di sini."
Namun kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar. Sehari setelahnya, Meryl pergi bersama ibunya dan ayah tirinya, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar dan sahabat-sahabat mereka.
Warisan Musik yang Tak Pernah Padam
Meski raganya telah tiada, warisan Brett James dalam dunia musik akan terus hidup. Ia menulis ratusan lagu sepanjang kariernya. Beberapa bahkan menjadi tonggak penting dalam sejarah musik country dan pop.
- "Jesus, Take the Wheel" -- Carrie Underwood
- "Blessed" -- Martina McBride
- "Out Last Night" -- Kenny Chesney
- "The Truth" -- Jason Aldean
- Lagu-lagu untuk Backstreet Boys, Bon Jovi, Taylor Swift, Kelly Clarkson, Nick Jonas, dan banyak lagi.
Karyanya bukan hanya tentang nada indah, tapi juga kisah hidup, doa, dan harapan yang ia titipkan lewat lirik. Lagu-lagunya menjadi soundtrack banyak orang, mulai dari momen bahagia, patah hati, hingga doa di tengah keputusasaan.
Reaksi Dunia Musik
Kabar meninggalnya Brett James membuat banyak musisi, penggemar, dan rekan kerja terkejut. Media sosial dipenuhi ucapan belasungkawa, bukan hanya karena kehilangan seorang penulis lagu, tapi juga seorang teman, ayah, dan manusia yang penuh kebaikan.
Carrie Underwood, yang kariernya ikut terdorong berkat lagu ciptaan Brett, disebut-sebut sangat terpukul. Begitu pula dengan komunitas musik di Nashville yang merasa kehilangan salah satu sosok penting di balik kesuksesan industri mereka.
Hidup yang Rapuh, Musik yang Abadi
Tragedi ini mengingatkan kita bahwa hidup memang penuh ketidakpastian. Seseorang bisa menulis lagu tentang harapan, meraih penghargaan tertinggi, memberi inspirasi pada jutaan orang, namun dalam sekejap, semua bisa berubah.
Namun, di balik rapuhnya hidup, ada sesuatu yang tetap abadi, karya. Lagu-lagu Brett James akan terus diputar, dinyanyikan, dan dirasakan, bahkan setelah penciptanya tiada.
Bagi keluarganya, sahabatnya, dan para penggemar musik, mungkin ada sedikit penghiburan bahwa meski hidupnya terhenti, harmoni yang ia ciptakan akan terus hidup di hati banyak orang.
Penutup
Brett James, bersama Melody dan Meryl, mungkin telah berpulang. Tetapi setiap bait lagu yang ia tulis adalah bukti bahwa manusia bisa meninggalkan sesuatu yang jauh lebih panjang dari usianya sendiri.
Dalam kesunyian ladang di Franklin tempat pesawat itu jatuh, dunia kehilangan tiga jiwa. Namun di panggung musik dunia, Brett James akan selalu dikenang sebagai penulis lagu yang menjadikan kata-kata sederhana berubah menjadi karya abadi.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI