Program PKM-CSR: Pelatihan Penanganan Mutu, Pengemasan, dan Pemasaran Produk untuk Kelompok Usaha Ikan Asap di Desa Bokonusan (30/10/2025)

Kupang, NTT - Semangat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, BUMN, dan masyarakat kembali terwujud di Desa Bokonusan, Kecamatan Semau. Dalam rangka memperingati HUT KKP ke-26 Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, sebuah langkah nyata dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis Corporate Social Responsibility (CSR) bersama PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Tenau Kupang. Program ini menitikberatkan pada pengembangan usaha ikan asap sebagai potensi ekonomi unggulan desa pesisir.
Dari FGD ke Aksi Nyata
Perjalanan program ini dimulai dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada 28 Agustus 2025, yang membahas potensi dan tantangan usaha pengolahan ikan asap di Bokonusan. Dalam forum ini, akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat berdiskusi mengenai kendala yang dihadapi pelaku usaha, mulai dari keterbatasan alat, teknik pengolahan tradisional, hingga akses pasar yang sempit.
Hasil FGD kemudian menjadi dasar penting bagi Politeknik KP Kupang dan Pertamina dalam menyusun program yang tepat guna dan berkelanjutan. Dari forum itu lahirlah solusi nyata berupa introduksi teknologi alat pengasapan ikan modern yang diharapkan mampu meningkatkan jumlah produksi, mutu produk, dan daya saing pasar.
Sinergi untuk Kesejahteraan Pesisir
Komitmen nyata kolaborasi ini diwujudkan melalui Seremoni Serah Terima Bantuan pada 30 September 2025 di Balai Desa Bokonusan. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Kecamatan Semau, Kepala Desa Bokonusan, Direktur Politeknik KP Kupang, Manager PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Tenau Kupang, serta masyarakat dan kelompok usaha ikan asap desa setempat.
Dalam laporannya, Rifqah Pratiwi, S.Pi., M.Si, selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik KP Kupang, menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan terdiri atas tiga unit alat pengasapan berbahan dasar besi dan stainless steel (dimensi: panjang 2 m, lebar 1,2 m, tinggi 60 cm), tiga unit alat vacuum sealer, serta refill plastik kemasan dan label brand produk. Tak berhenti di situ, masyarakat juga mendapatkan pelatihan penanganan mutu, pengemasan, dan pemasaran produk.
Selama program berlangsung, tim akademisi akan melakukan pendampingan, monitoring, dan evaluasi agar manfaat bantuan benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Suara dari Lapangan
Dramus Melki Non, Kepala Desa Bokonusan, menyampaikan apresiasinya: