Mohon tunggu...
Titin Sumarni
Titin Sumarni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pengalaman Dijalan Raya: Menjadi Pelajaran Berharga

20 Oktober 2017   15:56 Diperbarui: 20 Oktober 2017   18:16 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Oleh: Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)

Setiap hari saya naik kendaraan sendiri untuk berangkat ketempat kerja, saya mengikuti peraturan rambu-rambu lalu lintas yang ada di sekeliling tempat saya melewati perlajanan ke tempat kerja. Dan pada kesesokan harinya saya melihat ada tanda rambu lalu lintas yang terbalik karena hujan badai di malam hari, karena saya mau kerja saya hanya bisa melihat saja sambil berujar didalam hati," ya Allah rambu-rambu lalu lintasnya kok terbalik, semoga pengendara lain sudah hapal dengan jalan yang akan dilalui sehingga tidak menyelonong saja berkendaraan, dan semoga tidak terjadi kecelakan, dan semoga dinas perhubungan cepat tanggap dan cepat memperbaiki" dalam hati saya berucap.

            Dan pada keesokan harinya,  saya masih juga melihat rambu-rambu lalu lintas yang kemarenya saya lihat belum juga diperbaiki, dan bahkan sudah ada satu lagi rambu-rambu lalu lintas yang terbalik, masih juga saya berucap didalm hati "kok belum diperbaiki ya rambu-rambu yang kemaren dan bahkan tambah lagi satu yang terbalik, semoga hari ini diperbaiki " gumam saya didalam hati, karena rambu-rambu lalu lintas adalah petunjuk yang penting bagi pengendara di jalan raya.

            Setelah sore hari saya pulang dari tempat kerja, dan tanpa sengaja saya melihat lagi ke rambu-rambu lalu lintas yang kemaren dan tadi pagi terbalik, tetapi pemandangan ini, membuat saya jadi terkagum-kagum, karena saya melihat ada anak berseragam sekolah SMA sedang memperbaiki rambu-rambu lalu lintas tersebut, sambil santai berkendaraan saya tersenyum, karena saya bangga kepada anak sekolah tersebut yang masih peduli dengan lingkungan sekitar, dan belum lama saya bergumam didalam hati, anak SMA tadi melewati saya, dan kembali dia memparkirkan sepeda motornya untuk memperbaiki rambu lalu lintas kedua yang terbalik.

 saya perhatikan dia dengan seksama, setelah memparkirkan sepeda motornya dia juga meletakkan tas ranselnya untuk diletakkankan di samping rambu-rambu lalu litas yang rusak, lalu dengan sigap dia memperbaiki rambu lalu lintas tersebut. Dan sayapun akhirnya berlalu sambil berucap, Alhamdulillah masih ada generasi muda yang berhati muliah, semoga anak tersebut mendapatkan ganjaran yang terbaik dari Allah dalam hati ku berkata, sambil berharap semoga anak saya kelak juga hatinya baik sama seperti pemuda SMA tersebut, peduli dengan lingkuang sekitar, dalam hatiku sambil menyebut Amin.

            Kemudian keesaokkan harinya saya lewat kembai, dan saya melihat rambu-rambu lalu lintas yang kemaren rusak kini tidak ada lagi sudah rapi oleh pemuda SMA. Tetapi belum lama saya berjalan ada orang mengendarai sepedamotornya dan melewati saya mereka adalah perempuan, tiba-tiba saya terkejut, karen wanita yang dibonceng membuang sampah minuman sembarangan dan hampir saja tertabrak oleh saya, Astaghfirlah dalam hatiku bergumam, kenapa ada orang seperti itu seperti tidak berpendidkan saja, membuang sampah sembarangan, dan dia tidak menyadari kalau perbuatannya itu membahayakan pengendara lain yang ada dibelakangnya, dan berbeda sekali dengan pemuda SMA kemaren yang baik hatinya, mau memperbaiki rambu-rambu lalu lintas walaupun tanpa dibayar. Sedang perempuan ini tidak peduli dengan orang disekitarnya, untung saja saya tidak terjatuh karena menabrak bekas minuman wanita itu, semoga orang tersebut segerah sadar dengan perbuatannya.

            Kemudian saya berpikir kembali, itulah sifat manusia ada yang baik dan ada juga yang buruk, ada yang peduli dengan lingkuang sekitarnya dan ada juga yang tidak peduli, bahkan tidak mau tau dengan orang lain atas perbuatannya itu merugikan orang lain.

 Allah telah menciptakan manusia itu tergolong menjadi dua yaitu Hitam dan Putih, Baik dan Buruk, di dalam Al-Quran tela dijelaskan tentang sifat manusia.

"Manusia itu suka berlebi-lebihan. Dan apa bilah manusia ditimpah bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu dari padanya, dia (kembali) melalui jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak perna berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan" (Qs. Yunus: 12). "Dan apa bilah kami beri kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya di berputus asa" (Al-Isra':83)

Dengan membaca sifat manusia dalam alquraan ini, semoga saya selalu berpegang teguh kepada Agama  Islam dan petunjuk-petunjuk dari Allah SWT, karen Allah SWT telah berfirman "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Jika datang petunjuk-KU kepadamu, arang maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-KU, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (Qs Al-Baqarah:38)

"Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik dari pada kebaikkannya itu; dan barang saiapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan" (Qs Qhashash:84).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun