Banyak yang bilang kenaikan BBM seperti minum pil pahit yang menyehatkan paling kerasa beratnya 3 sampai 6 bulan kedepan, setelah itu daya beli kembali normal inflasi ga kerasa lagi
Yaelah...
Kenaikan BBM bukan pil pahit yang menyehatkan, cuma pil penghilang rasa sakit sementara tidak menyembuhkan, Bentar lagi setelah daya beli normal trus APBN jebol lagi paling masyarakat di suruh tegak lagi tuh pil pahit, (pusing dikit) atau kalo defisit anggaran lagi tinggal cekokoin sama pil pahit.., hehe mau sampai kapan??
Selama masalahnya ga di selesaikan yah solusinya rakyat di suruh minum pil pahit terus,
Gini..., Subsidi BBM itu di alihkan karena APBN tidak cukup untuk di bagi dengan anggaran kesehatan, pendidikan dan pembangunan.
Kenapa APBN tidak cukup?... Ya karena pendapatannya sedikit
Loh ko bisa sedikit? Katanya negara kita kaya?.... Nah itu, Yang menjadi sumber sumber pendapatan negara di rampok,, Sumber sumber penghasilan yang seharunya jadi Devisa kita bocor bocor bocor. Sebelum menjadi APBN sudah lenyap nguap tu duit duit,
Kalau gitu daripada bela mati matian kebijakan pemerintah dengan pil pahitnya dan menghibur diri dengan teori teori yang ngejelimet. Mending desak pemerintah untuk kerja kerja kerja selamatkan uang negara agar menjadi Devisa agar masuk ke kas negara, Kata buya hamka, kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja... Iya kerjanya ngambilin kelapa dari pohon untuk majikanÂ
Bayangin deh kalau Devisa dan APBN kita berlimpah, Mau bikin apa aja bisa, bukan cuma subsidi BBM, Mau bangun Infrastruktur pun Duitnya ada. Jadi kata gemah ripah loh jinawi bisa jadi kenyataan bukan cuma mitosssss