Mohon tunggu...
Tristan Jari
Tristan Jari Mohon Tunggu... Penulis - Kata dapat mengubah segalanya

Hay, selamat datang. Selamat membaca. Memulai banyak hal dari huruf A. Menyukai langit biru dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengejar Kenyataan

27 Oktober 2021   19:20 Diperbarui: 27 Oktober 2021   19:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen Pribadi

Perlahan aku mengejar kenyataan. Bahwa salah satu makhluk yang aku cintai di bumi mendadak pergi dan menyisakan sakit dan kehilangan bagi yang tersisa disini. Seperti siang yang terik tiba-tiba dikunjungi hujan dalam beberapa detik kemudian terasa basah dan dingin. Kenyataan yang memukul aku kembali jatuh saat semula aku sudah siap-siap berdiri dan menghadapi dunia. 

Dia pergi, menyisakan kekosongan dan rasa tidak percaya pada kenyataan, dan aku sempat kecewa pada Tuhan. Aku menahan semua sampai saat ini, aku tahu ada bom waktu yang akan meledak tetapi bukan sekarang, nanti saat aku dengan sadar menyatakan bahwa "Ya, dia sudah pergi, kami sendiri disini".

Aku kemudian melihat wanita itu, duduk sendiri di sudut ruangan meratapi yang sudah pergi. Matanya sendu dan tatapannya kosong, ini menyakitkan. Kekasihnya pergi dan menyisakan banyak mimpi yang sudah mereka tata. Mereka akan menikmati masa tua bersama, itu yang selama ini mereka pikirkan. 

Sering aku mendapatinya mengusap air mata tanpa suara, itu adalah sakit yang sudah tak bisa ia tahan. Ia bisa menghadapi kenyataan, ia mengajari kami untuk menerima bahwa setiap hal di dalam hidup akan pergi tanpa pamit, entah hari ini, esok, sedetik kemudian kapanpun sang pencipta kehidupan berkenan. 

Wanita itu ibuku, yang berjuang hingga akhir bersama kekasihnya yang adalah ayahku. Kami melihat banyak hal di bumi tetapi hal seperti yang terjadi di dalam hidup kami hanya terjadi karena kami adalah anak mereka. 

Aku telah menikmatinya, kasih sayang dari seorang ayah yang sangat luar biasa. Sekarang adalah waktunya aku menyiapkan diri jika sewaktu-waktu aku sadar bahwa kepergiannya adalah nyata dan untuk selamanya.

Kita masih bisa mencari cara untuk bertemu seseorang yang ingin kita temui saat kaki kita masih sama-sama berpijak pada bumi. Tetapi saat orang yang sangat kau rindukan tak lagi memijak bumi, hal yang kemudian kau temukan adalah kenangan tentang mereka yang melekat dalam ingatan dan itu akan terpatri selamanya. 

Kau akan menyadari bahwa, kekecewaanmu pada-Nya akan merusak kasih sayang-Nya pada kita sampai saat ini. Tuhan memberikan kesempatan padamu, lakukanlah hal yang harus kau lakukan. Jika tidak penyesalanmu adalah meratapi waktu yang kau sia-siakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun