Mohon tunggu...
Tirta Anhari
Tirta Anhari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Journalist, Computer Scientist

Pembelajar, Suka Nulis, Nonton Film, Baca Buku dan Diskusi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Idul Fitri di Beijing

12 Juli 2016   15:14 Diperbarui: 12 Juli 2016   17:20 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#Lanjutan2

Cerita Pembelajar di Beijing

[caption caption="Suasana Hikmat Ibadah sholat Iedul Fitri 1437 H"][/Idul Fitri di Beijing]

Pengalaman Pertama Berpuasa

Tak terasa sudah  1 tahun lebih hidup di "negeri tirai bambu" dan tak terasa 1 bulan lamanya, saya menjalani ibadah bulan suci Ramadhan jauh dari kampung halaman. Beijing, sebuah ibukota yang indah dari negeri Tiongkok yang terkategori kan multicultural etnis, budaya dan sebagainya ini, menjadikan pengalaman saya di bulan suci Ramadhan terasa begitu berbeda dan mengesankan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H! Mohon maaf lahir dan batin!

Tantangan cuaca dan iklim

Ya, berpuasa di regional bumi Beijing, yang notabandnya berada di utara bumi, berbatasan langsung dengan Rusia dan Mongolia, Iklim Beijing memang memiliki 4 musim, sama dengan Eropa sebagian besarnya dan juga Amerika. Tak disangka, puasa Ramadhan tahun ini (2016) tepat sekali memasuki bulan ke 6 dan 7 yang berarti musim panas (summer). Dari tantangan dari fisik saja, matahari memang begitu menyengat terasa, keringnya tenggorokan terasa begitu lama dan cukup membuat saya merasa haus hihi. 

Beijing, memang berbeda dengan Indonesia terutama Jakarta atas musim Kemaraunya. Jika di Jakarta, walaupun musim panas tetapi udara masih bisa saya katakan lebih fresh.Beijing? lebih terasa sesak dan tak segar kandungan oksigennya. Dari iklim, cukup memiliki tantangan tersendiri dalam berpuasa, namun inilah perjuangan!.

Area waktu dan lamanya waktu siang dibanding malam

Yohooo,ternyata sangatlah berbeda. Kamu tahu? Beijing memiliki waktu yangspecial. Di bagian bumi utara Asia. Beijing waktu malam, tidak seperti Indonesia, yang kurang lebih 10-12 jam (matahari terbenam, langit gelap). 

Di Beijing, kita akan melewati malam (matahari terbenam, langit gelap) dari mulai pukul 20.00-04.15. Berarti hanya sekitar7-8 jam waktu malam. Sedangkan waktu siang, kisaran 15-16 jam setiap harinya. Otomatis, waktu saya berpuasa Ramadhan di Beijing, dengan waktu 16 jam. Dan Alhamdulillah, semua berjalan lancar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun