Mohon tunggu...
Tipung Muljoko
Tipung Muljoko Mohon Tunggu... Konsultan - Menebar keberkahan

Seorang kepala keluarga, seorang karyawan, seorang sahabat yg pingin belajar dan berbuat kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mutasi, Mulai yang Normal sampai Upnormal

12 Maret 2021   13:30 Diperbarui: 12 Maret 2021   14:09 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu proses dalam pengelolaan SDM dan sering dilakukan organisasi adalah proses Mutasi. Karena merupakan bagian dari proses pengelolaan SDM, maka bisa dipastikan bahwa tujuan Mutasi adalah baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi serta pasti diharapkan mampu memberi dampak yang positif bagi perusahaan atau organisasi tersebut dan tentunya juga bagi SDM yang terkena proses Mutasi.

Dalam kegiatan Mutasi, secara umum terdapat 3 model yang dilakukan yaitu Demosi, Rotasi dan Promosi. Masing masing model tersebut memiliki spesifikasi dan karakteristik tersendiri namun pada hakikatnya semua bertujuan yang sama yaitu optimalnya pengelolaan SDM yang ada di perusahaan atau organisasi.

Demosi adalah suatu aktivitas menurunkan posisi seseorang dalam perusahaan atau organisasi ke posisi yang lebih rendah dari posisi sebelumnya. Sebab yang sering digunakan dalam penetapan Demosi adalah karena adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh orang tersebut terhadap aturan atau ketentuan yang ada.

Tujuan dilakukannya Demosi adalah untuk memberi efek jera buat si pelaku dan juga memberi efek pembelajaran buat SDM lainnya untuk tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran yang sama, sehingga diharapkan ke depan, perusahaan atau organisasi akan mendapatkan orang orang yang dapat dipercaya untuk menjalankan sesuatu sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Meskipun tidak melakukan pelanggaran, Demosi tetap dapat diterapkan yaitu apabila seseorang tidak mampu memenuhi atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi target perusahaan atau target jabatan yang dipercayakan kepadanya.

Penerapan Demosi terhadap kondisi ini diharapkan mampu memberikan pembelajaran bahwa setiap orang yang ada dalam perusahaan atau organisasi harus bersungguh sungguh dan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk dapat menyelesaikan seluruh target yang ditetapkan untuknya.

Rotasi adalah suatu aktivitas memindahkan seseorang dari satu posisi ke posisi yang lain baik dalam tempat yang sama maupun berbeda lokasi namun dalam tingkatan yang sama baik dalam sisi kewajiban maupun haknya. Sebab yang sering digunakan dalam penetapan rotasi adalah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau organisasi.

Tujuan dilakukannya Rotasi adalah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki seseorang atau sering disebut dengan prinsip "the right person on the right place and the right time". Atau bisa juga dalam rangka memberi pembekalan lebih atau pengkayaan kemampuan seseorang sebelum yang bersangkutan menerima tanggung jawab yang lebih tinggi atau biasa juga disebut dengan "tour of duty". Hal lain lagi tentang tujuan rotasi juga untuk mengurangi kejenuhan atau meminimalkan adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan karna terlalu lamanya seseorang berada dalam satu jabatan atau posisi yang sama.

Penerapan Rotasi ini perlu mempertimbangkan aspek efektivitas dibandingkan dengan efisiensi atas biaya yang timbul dari proses rotasi ini, sehingga dalam penetapan kebijakan rotasi ini tidak bisa hanya mendasarkan pada satu aspek pertimbangan saja.

Promosi adalah suatu aktivitas menaikan posisi seseorang dalam perusahaan atau organisasi ke posisi yang lebih tinggi dari posisi sebelumnya. Sebab yang sering digunakan dalam penetapan Promosi adalah karena adanya prestasi atau keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut terhadap penugasan yang dibebankan kepadanya.

Tujuan dilakukannya Promosi adalah untuk memberikan penghargaan atau reward kepada seseorang yang berprestasi dan juga untuk memberikan efek positif kepada yang lain bahwa perlu adanya pembuktian keberhasilan agar memperoleh reward atau penghargaan dari perusahaan.

Dari gambaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa apapun model yang diterapkan yaitu Demosi, Rotasi ataupun Promosi tujuan akhirnya adalah manfaat yang optimal buat organisasi.

Namun dalam prakteknya, beberapa model tersebut dapat diimplementasikan secara upnormal atau diluar dari tujuan pengelolaan SDM yang benar yaitu mengoptimalkan potensi untuk mendukung keuntungan perusahaan atau organisasi.

Bagaimana penerapan atau implementasi yang upnormal tersebut?

Ada strategi Rotasi yang sebenarnya bermaksud demosi. Bentuk dari model ini adalah merotasikan seseorang ke jabatan atau posisi lain namun jabatan atau posisi baru itu tingkatnya lebih rendah. Untuk menyiasati agar tidak dikaterogikan Demosi maka terkait penghasilan pokok atau upah pokoknya ditetapkan sama dengan posisi sebelumnya, hanya tunjangan dan fasilitas fasilitas lainnya lebih rendah dari posisi atau jabatan sebelumnya berdasarkan pada tingkatan jabatan baru yang ditetapkan.

Ada lagi strategi Promosi yang sebenarnya bermaksud menyingkirkan seseorang dari posisi tertentu, atau istilah umumnya adalah "Promosingkir". Strategi ini adalah seolah olah mempromosikan seseorang pada posisi baru dengan memberikan kesejahteraan atau fasilitas yang lebih dibanding posisi sebelumnya namun kewenangan dan peran yang bersangkutan dalam perusahaan atau organisasi dibuat menjadi tidak berarti sehingga seolah olah mendudukan yang bersangkutan dalam menara gading dan hanya menjadi penonton saja dari aktivitas aktivitas penting perusahaan.

Itulah sekilas tentang pengelolaan SDM yang disebut MUTASI, sesuatu yang konsepnya baik dan ideal namun masih ada peluang untuk membuat modifikasi modifikasi sesuai kebutuhan yang ada.

Selamat menikmati kesuksesan.......

Nantikan tips tips selanjutnya tentang Manajemen SDM

Salam.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun