Mohon tunggu...
Tiopan Sipahutar
Tiopan Sipahutar Mohon Tunggu... Konsultan - Doktor Kesehatan Masyarakat

TIOPAN SIPAHUTAR, merupakan lulusan Doktor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia. Berhasil menyelesaikan pendidikan doktor dalam 2,5 tahun, Tio (sebagai nama panggilan) sudah aktif meneliti dan bahkan menjadi aktivis penanganan stunting di beberapa wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, aktif menjadi pengajar tidak tetap di FKM UI, menulis buku dan artikel kesehatan, dan menjadi konsultan untuk lembaga non pemerintah dan pemerintah. Beliau sudah menerbitkan beberapa tulisan ilmiah terkait stunting dan juga buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tabel Monitoring Kegemukan Orang

3 Februari 2019   22:20 Diperbarui: 3 Februari 2019   22:51 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Monitoring Kegemukan Orang

Satu ketika ada pertemuan antara dua perempuan yang tidak saling dekat. Tidak ada hubungan keluarga, pertemanan apalagi persahabatan. Hanya sekilas lalu saja....lalu satu kali ada percakapan, mungkin basa basi atau yaaah sekedar basi atau basa aja....

 A    : Bu, gemukan ya?
 B    : hmmmm...(senyum)
 A    : Lagi hamil ya?
 B    : hmm..enggak
 A    : kok kayak hamil, gemukan ya?
 B    : masa sih, bajunya kali
 A    : ah gemukan kayaknya
 B    : oh iya ya..bajunya aja kali ini
 A    : gak suka ya dibilang gemuk?
 B    : $#@%^&*&^%@!
         (mau bilang: saya bukannya gak suka dibilang   gemuk,        tapi saya lebih tidak suka lagi kalau anda berbicara dengan saya..tetapi berhubung masih mikirin perasaan kamu, jadi saya urung)

 Beberapa (atau banyak??) perempuan dengan entengnya mengomentari fisik orang tanpa perasaan. Seolah-olah, yang mengomentari ini tahu persis berat badan orang lain. Kadang, berusaha membuka percakapan dengan mengomentari fisik tetapi ini kesalahan besar dan fatal. Gak kenal dekat, gak tahu orangnya, hanya lihat2an saja..berani mengomentari orang lain...apa itu namanya ya? hahahahahaha

 Memulai percakapan atau berbicara dengan orang lain, cobalah dengan komentar yang positif dibandingkan komentar yang negative. "Apa kabar Bu...semakin seger saya lihat", "hai Bu, rambutnya sudah Panjang ya sekarang.."..dan masih banyak kalimat positif lainnya yang dapat digunakan.
 Lagipula, apa untungnya sih komentarin badan orang lain? 

 Tetapi, orang yang begini selalu ada kok...next saya ingin sediakan buat orang yang suka mengomentari badan orang - sebuah table isian...Mengapa? Orang yang suka ngomentarin atau menilai orang lain sesaat itu gak bisa dicegah, oleh karena itu harus difasilitasi agar pengamatan yang dilakukan tercatat rapi. Siapa tahu datanya bisa dipakai untuk membuat tulisan di kompas.. 

 Teruntuk kamu yang disana dan disini, yang suka komentar kalimat "sampah"...mongggooo diketik ulang ya di excel...

:-) 
 Amatin itu satu-satu, laporkan satu-satu....tulis dan interpretasi...selamat bekerja gaesssss!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun