Mohon tunggu...
indra
indra Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan malas yang ingin merdeka dan punya usaha sendiri

benar menurut saya, benar menurut anda, dan kebenaran sejati

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tukang Cilok, Jiwa Raga Merdeka

17 Mei 2019   07:09 Diperbarui: 17 Mei 2019   07:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada suatu ungkapan dari tokoh terkenal, setinggi tingginya jabatanmu kamu tetap karyawan, sekecil kecilnya usahamu kamu adalah bosnya, ya.. siapa lagi dia kalau bukan bob sadino, salah satu pengusaha sukses indonesia yang mempunyai bisnis dibidang pangan dan peternakan. 

Gayanya yang nyentrik bahkan saat bertemu orang sekelas presiden soeharto sekalipun tetap dengan kenyentrikannya, bayangkan, mungkin dialah satu satunya orang yang berani bertemu presiden dengan celana pendek, bisa dibilang kurang sopan memang.

Tapi itulah jiwa merdeka sesungguhnya, jiwa raga yang tidak terkekang oleh ikatan jadwal, yang mata kakinya bebas bernafas tanpa hempitan kaos kaki serta sepatu panthopel, dengkul yang bebas dari formalitas celana hitam, dan leher yang bebas tanpa cekikan dasi kantoran. 

Pernahkah terlintas dibenak kita untuk mengikutinya?? menjadi manusia yang real freedom, bukan fake freedom. setidaknya jika tidak bisa sesukses sekaya sepertinya bisakah kita mengambil satu langkah saja menjadi manusia yang berdikari??.

Sudahlah bung, lupakan cita cita menjadi karyawan tetap, kau harus sudah bangun menyadari bahwa sistem kerja saat
ini itu outsourching. susah sekali, kecil sekali harapan untuk menjadi kartap. cobalah untuk berani melangkah,
mengumpulkan modal sedikit untuk membuka usaha kecil kecilan, bukankah itu menyenangkan?? buka sekarepku,
tutup sekarepku. mau buka jam 9, mau buka jam 11, mau tutup jam 3 sore terserah kamu. tidak ada yang
memarahimu, tidak akan ada lagi boss yang maha benar tak pernah salah itu.

Tidak akan pernah lagi badan merendah hormat atasan, mulut yang bilang iya, siap, baik bos. hati yang berkata "asal
bos senang". tidak ada lagi itu. kau menjadi manusia yang sama, yang sejajar, tidak perlu canggung lagi berbicara
dengan yang punya jabatan, bukan karena kamu merasa rendah, tapi karena sejajar atau malah kamu lebih tinggi
martabatnya karena kamu bos, kamu direktur di usahamu sendiri.

Pandanglah tukang cilok, dia keliling kemana arah mata angin tidak ada yang menyalahkan, untung rugi makan
sendiri tidak ada yang teriak target terget target. tidak ada yang ngomel tingkatkan kinerja, karena tukang cilok akan
meningkatkan kinerjanya sendiri sesuai dengan keinginan hatinya, sesuai dengan kemauanya. tidak ada lagi jam mati
08.00 yang bilamana kau telat mau hujan badai tetap dipotong gajimu, tukang cilok bebas, siapa yang mau potong
gaji?, siapa yang ngomel kalau telat, siapa dia siapa??,

Sekali lagi, ayolah kawan. kamu ini bangun pagi,pamit kerja, pakai seragam, kaki dibungkus sepatu, berangkat pagi
pulang sore, bayaran tak seberapa, kerja apa dikerjai? (bob sadino). jangan pinter, jadilah bodoh. karena bodoh pangkal
kaya (bob sadino).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun