Manfaat lain memanfaatkan marketplace Tokopedia melalui program tuka-tuku adalah pelaku usaha UMKM merasakan peningkatan penjualan dan pendapatan sebesar 30% - 70% dibandingkan dengan penjualan offline, karena pemasaran dan promosi melalui penggunaan media digital dapat terjangkau dan terjangkau secara luas . Memudahkan konsumen dalam mengakses informasi yang sudah tersedia
Saat ini, salah satu marketplace yang paling aktif adalah Tokopedia. Orang lebih suka membeli dan menjual melalui marketplace karena sederhana dan praktis. Melalui platform marketplace, penjual dapat mendirikan stan penjualan tanpa menyewa tempat. Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan e-commerce terbesar ke-10, dengan tingkat pertumbuhan 78%, peringkat 1. Meksiko berada di urutan kedua dengan tingkat pertumbuhan 59%. Keadaan ini menunjukkan bahwa bisnis e-commerce memiliki nilai ekonomi yang baik, sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha khususnya pelaku UKM. Hal yang sama juga terjadi pada sebagian besar UMKM makanan dan minuman di Malang yang tergabung dalam pasar Tokopedia. Frekuensi penjualan terjadi hampir setiap hari, dengan rata-rata nilai transaksi minimal sekitar Rp50.000 hingga Rp100.000 per pesanan. Oleh karena itu, dengan bergabung di Tokopedia, omzet penjualan meningkat lebih dari 50%. Hal ini membuktikan bahwa dengan mengoperasikan platform e-commerce justru dapat meningkatkan penjualan UMKM dari sebelumnya
Dengan bergabung dalam platform e-commerce, UMKM dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin, sehingga memperluas jangkauannya, meningkatkan konsumennya, meningkatkan penjualannya, produknya dikenal masyarakat luas, dan lebih banyak mengenal produk di media sosial Konten kreatif dan website untuk dijual. Wahyuni, Nuraida (2021) menunjukkan bahwa dengan memahami e-commerce, pelaku usaha dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pemasaran.
Ada juga peluang besar untuk mengembangkan bisnis Anda di Tokopedia. E-commerce kini memiliki jangkauan yang lebih luas dan tidak lagi terbatas di pulau Jawa. Pada tahun 2017, pelanggan di wilayah Jawa menyumbang 70% dari transaksi e-commerce, sementara kota-kota lain di luar Jawa hanya menyumbang 30%. Pada tahun 2022, sebaran transaksi e-commerce di Indonesia diharapkan merata antara kota-kota di Pulau Jawa dan seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan e-commerce yang mulai agresif memasuki kawasan tersebut, dan akses infrastruktur terus berkembang sehingga distribusi menjadi lebih mudah.