Mohon tunggu...
bintangtimur
bintangtimur Mohon Tunggu... -

Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sutarman di Balik Tertangkapnya Budi Gunawan

14 Januari 2015   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:08 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14212234541192721062

[caption id="attachment_390732" align="aligncenter" width="541" caption="sumber foto, Sutarman: google.com"][/caption]

Belum selesai rasa keterkejutan masyarakat Indonesia ketika Presiden Jokowi menyodorkan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang untuk menggantikan Jenderal Sutarman, masyarakat Indonesia kembali di kejutkan kembali oleh KPK yang menyatakan bahwa Budi Gunawan dinyatakan sebagai tersangka terkait rekening gendutnya.

Terkait pernyataan KPK yang menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka karena kepemilikan yang mencurigakan tersebut, menimbulkan banya tanggapan dari banyak pihak. Selain itu, pernyataan dari KPK ini juga menjadi pembicaraan yang ramai di dunia social media, khususnya twitter.

Adalah akun @polisipatung yang memiliki pandangan dan fakta sendiri terkait pernyataan KPK yang sangat mengejutkan ini. Melalui akun twitternya, @polisipatung membuat kultwit yang membahas bagaimana akhirnya Budi Gunawan yang merupakan calon tunggal Kapolri, secara tiba-tiba langsung dijadikan tersanga oleh KPK.

Saya akan jabarkan kultwit dari akun @polisipatung tersebut.

Akun ini mengaku bahwa membuat kultwit tersebut bukan untuk membela Budi Gunawan, tetapi untuk menceritakan kisah di balik Budi Gunawan yang dijadikan tersangka oleh KPK dan siapa yang bermain di balik kisah tersebut.

Di dalam kultwinya, akun tersebut menjelaskan bahwa sekitar sebulan yang lalu Jenderal Sutarman bertemu dengan Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto untuk membahas peluang Budi Gunawan untuk menjadi Kapolri.

Kemudian, pada pertemuan tersebut, Jenderal Sutarman meminta Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto untuk menemui Presiden Jokowi. Permintaan dari Sutarman ini dimaksudkan untuk memastikan kebenaran info bahwa Budi Gunawan akan dijadikan Kapolri.

Setelah itu, terjadilah pertemuan antara Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto dengan Presiden Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan kepada Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto bahwa tidak ada rencana untuk menunjuk Budi Gunawan menjadi Kapolri. Hasil dari pertemuan itu pun langsung dilaporkan Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto kepada Jenderal Sutarman bahwa Budi Gunawan tidak akan menggantikan dirinya sebagai Kapolri.

Akan tetapi, secara tiba-tiba Presiden Jokowi menunjuk Budi Gunawan sebagai calon Kapolri baru menggantikan Jenderal Sutarman. Mengetahui hal tersebut, Jenderal Sutarman kembali menemui Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto. Jenderal Sutarman menjajikan kepada KPK satu bukti untuk menjadi Budi Gunawan sebagai tersangka rekening gendut.

Hal ini dilakukan karena Jenderal Sutarman merasa tersinggung karena Presiden Jokowi yang akan mencopot dirinya, padahal masa pensiunnya masih lama. Selain itu, geng Jenderal Sutarman seperti Irwasum dan Kabareskrim akan disingkirkan dengan menjadikan Duta Besar.

Karena gengnya akan dihabisi, tidak mengherankan jika Jenderal Sutarman mengompori Abraham Samad dan Bambang Widjoyanto menjadikan Budi Gunawan. Jadi, gerakan KPK yang sangat tiba-tiba menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka merupakan bagian dari kompetisi internal Polri.

Itulah penjelasan akun @polisipatung terkait ditangkapnya Budi Gunawan oleh KPK yang sangat tiba-tiba. Kalau memang benar Jenderal Sutarman merupakan orang di balik semuanya, berarti dia memang benar-benar harus diganti karena sudah tidak cocok lagi menjadi Kapolri.

Sumber terkait

https://twitter.com/polisipatung

http://chirpstory.com/li/247203

http://www.tempo.co/read/news/2015/01/13/063634558/Akhirnya-KPK-Jadikan-Budi-Gunawan-Tersangka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun