Ditambah lagi para dokter yang merupakan alumnus STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) mesti berhadapan dengan berbagai wabah yang muncul di Hindia Belanda, mulai dari cacar, pes, hingga Flu Spanyol yang enggan ditangani oleh para dokter Eropa.
Dokter Oen meninggal pada 30 Oktober 1982 karena kondisi kesehatan yang kian memburuk di usia senjanya. Jenazah dokter Oen dikremasi dan abunya dilarung ke Sungai Bengawan Solo sesuai permintaannya karena ia tak ingin kuburannya kelak dikultuskan oleh masyarakat.
Oleh Sony Kusumo
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!