Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hari Nelayan, Ribuan Ikan Tongkol Dibuang ke Pantai

6 April 2020   19:38 Diperbarui: 7 April 2020   17:28 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan Ikan Tongkol Dibuang di Pantai LLBK, Kota Kupang [timexkupang.com]

Pulau Pemana adalah pulau kecil di Utara Pulau Flores, masuk dalam wilayah Kabupaten Sikka.

Diberitakan, para nelayan terpaksa membuang ikan cakalang tangkapan mereka ke laut karena pabrik pengolahan ikan di Maumere tidak bisa lagi menampung seluruh tangkapan nelayan.

Kapasitas pabrik di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, 25 ton per hari. Ada 64 kapal penangkap ikan yang beroperasi di wilayah itu dan menjual ke pabrik di Maumere. Jika per kapal menangkap 1 ton saja, jumlahnya sudah lebih dari 2 kali lipat kapasitas pabrik.(2)

Kata para nelayan, mereka sudah coba mencari pembeli lain tetapi tidak ada yang bersedia menampung.

Baca pula: "Pening Membaca Permenkes PSBB, Jangan-Jangan Salah Ketik Lagi"

Selain di Maumere, di kota tetangganya, Larantuka di Kabupaten Flores Timur, ada juga Perusahan ikan milik Jepang, PT Okishin Flores yang beroperasi sejak Februari Tahun 2000. Perusahaan ini setiap bulan mengekspor kurang lebih 300 ton tuna dan cakalang ke Jepang.(3) 

Mungkin daya tampung ikan di pabrik di Flores Timur juga sudah penuh sehingga tidak menerima kelebihan pasokan nelayan Pemana.

NTT Butuh Banyak Pabrik Pengolahan Ikan?

Sebagai provinsi kepulauan, NTT memiliki potensi besar di sektor perikanan. Menurut data Pemprov NTT, potensi perikanan laut di NTT meliputi "potensi Lestari (MSY) 388,7 Ton/Tahun; berlimpah Ikan pelagis (tuna, cakalang, tenggiri, laying, selar, kembung) dan Ikan demersal (kerapu, ekor kuning, kakap, bambangan, dll) serta komiditas kelautan lain seperti lobster, cumi-cumi, dan kerang darah."(4) 

Dari potensi tersebut, dan dari quota penangkapan yang diperbolehkan (180ribu ton per tahun), pemanfaatan potensi perikanan laut di NTT baru 38 persen, yaitu sebesar 41 ton per tahun.(5)

Banyak pihak menyerukan pentingnya mendorong sebanyak mungkin penduduk NTT beralih profesi menjadi nelayan.

Problemnya, untuk apa menjadi nelayan jika nelayan yang sudah ada saja harus membuang kelebihan hasil tangkapnya karena tidak tertampung pabrik-pabrik?

Pabrik-pabrik pengolahan ikan yang sudah berdiri itu berorientasi ekspor. Ekspornya pun ikan-ikan premium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun