Mohon tunggu...
Kurnia Nasir
Kurnia Nasir Mohon Tunggu... Musisi - musikus jalanan

musikus jalanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspadai Bahaya Narasi Konspirasi dan Hoaks Sebagai Pemecah Bangsa

13 Mei 2023   14:52 Diperbarui: 13 Mei 2023   14:55 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu dekade ini masyarakat terkesan terlalu gampang melihat satu peristiwa sebagai hal yang dikaitkan dengan teori konspirasi. Penangkapan terduga teroris pada bulan  Desember tahun lalu sering disebut oleh sebagian masyarakat sebagai teoi konspirasi karena memojokkan agama tertentu ketika satu agama akan merayakan kegiatan hari besar agamanya.

Pada saat Pilpres 2019 dimana bapak Joko Widodo menjadi calon presiden, ada berita-berita yang menyudutkan dia yang menyiratkan bahwa ada konspirasi yang menyebabkan Jokowi tetap menjadi calon presiden meski beberapa pihak menudingnya sebagai oang yang punya kaitan dengan PKI. Sesuatu yang menurut saya sama sekali tidak berdasar.

Atau yang terbaru adalah peristiwa  2 Mei 2023 di mana terjadi aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng, Jakarta Pusat. Kejadian bermula saat pelaku memaksa bertemu pimpinan MUI di kantor. Karena tak diperbolehkan, pelaku melepaskan tembakan dengan air soft gun. Pelaku mencoba berhasil ditangkap oleh petugas dan pingsan sehingga dibawa ke puskesmas, namun sesampainya di sana dokter menyatakan pelaku telah meninggal dunia.Banyak pihak mengatakan bahwa sudah terjadi konspirasi.

Teori konspirasi adalah penjelasan satu peristiwa yang memicu  persekongkolan oleh kelompok-kelompok jahat dan berkuasa dan cenderung bermotif politik. Teori konspirasi ber-tone negatif.

Kejadian penembakan mendapat reaksi yang beragam dari masyarakat, termasuk ada juga yan mengatakan bahwa kejadian itu melibatkan teori konspirasi dan hoax. Mereka mengatakan bahwa kondisi itu sengaja diciptakan menjelang Pemilu. Ada juga yang menduga bahwa itu adalah upaya pemerintah untuk melemahkan mental MUI, mengingat selama  ini MUI penuh kontoversi.

Kelompok intoleran terlihat juga memprovokasi kasus ini dengan mengatakan bahwa aksi ini adalah mengusik agama Islam, sehingga patut ada pembalasan.

Narasi-narasi seperti ini sangat berbahaya bagi bangsa kita. Narasi dengan jenis itu sering menggiring opini dan menciptakan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah, mengadu domba dan memecah belah persatuan.

Oleh karena itu, budaya tabayyun dan verifikasi masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi dan malas mengecek kredibilitas sumber dan validitas info yang didapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun