Mohon tunggu...
Tiara Zafira
Tiara Zafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum

Words.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

22 Januari 2022   16:42 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:50 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengasuh anak adalah salah satu tanggung jawab terpenting yang dapat dipikul orang tua. Penemuan menunjukan bahwa Pendidikan, Kesehatan, dan psikologi adalah aspek utama dalam perkembangan anak. Masalah dalam perkembangan anak disebabkan oleh pola asuh yang buruk dari orang tua. Itu berarti orang tua adalah pemangku awal dalam masa depan anak-anak mereka.

Memiliki anak merupakan tahap yang tak dapat dihindari atau anugerah dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia pasca pernikahan. Meskipun memiliki anak merupakan hal yang lumrah dikalangan masyarakat Indonesia, namun hingga saat ini belum ada pemahaman yang sama tentang pola asuh yang ideal. Pola asuh mempengaruhi setiap aspek perkembangan anak termasuk perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif.

Pola asuh akan membentuk dasar kepribadian seseorang, mulai dari konsep diri, kemampuan menyelesaikan masalah, dan juga pembentukan keterampilan atau kecakapan hidup (life skills). Pada intinya, pola asuh akan turut menentukan apakah anak kelak akan menjadi sosok yang Tangguh (punya daya juang) atau justru rentan terhadap sumber stress.

Dampak negatif yang dihasilkan dari pola asuh yang buruk adalah metode disiplin yang keras dengan kecenderungan untuk menggunakan agresi fisik seperti memukul dan mencubit. Selanjutnya dukungan sosial yang buruk dari orang tua, membandingkan anak sendiri dengan anak lain, contoh figure yang buruk, dan overprotektif adalah contoh buruk praktik pengasuhan anak. Orang tua harus selalu mengantisipasi bagaimana tindakan mereka akan diterima oleh anak-anak dan bagaimana hal ini sejalan dengan respon tujuan mereka.

Cara termudah untuk menyeimbangkan otoritas orang tua dengan pendapat anak adalah dengan mengajari anak anda dengan cara mendiskusikan berbagai hal. Mereka harus didorong untuk berbicara tentang perasaan mereka Jika ada ketidakadilan, harus bisa menerima nasihat dari anak-anak mereka dan anak pula harus bisa memberikan pandangan bagaimana orang tua mereka melakukan sesuatu yang berpotensi menganggu aspek perkembangan mereka. Pentingnya membantu anak anda untuk menyuarakan dan memberikan pendapat mereka sendiri adalah membantu mereka untuk berpikir secara mandiri dan dewasa karena menunjukan rasa saling menghargai. Hal tersebut harus memiliki keseimbangan dalam mendengarkan dan berpendapat antara orang tua dan anak tanpa adanya kemarahan dan penghinaan, kemungkinan besar anak akan membawa keterampilan ini ke dunia luar.

Kenyataannya di Indonesia, umumnya sulit membatasi konsumsi gadget pada anak-anak. Terbatasnya pilihan hiburan di rumah, terbatasnya area bermain diluar ruangan, teman sebaya yang aktif menggunakan gadget, merupakan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi anak. Seharusnya orang tua mengetahui bahwa kontrol penuh terhadap perkembangan anak-anak mereka bukanlah sesuatu yang dapat dicapai atau harus diupayakan.

Seorang anak akan memberontak setelah mereka diberi sedikit kebebasan dikarenakan semasa muda nya tidak pernah diberikan kebebesan terssebut. Seperti kata pepatah, "semakin ketat talinya, semakin jauh mereka berlari". Anak-anak yang terlalu sering dibiarkan sendiri makin lama akan mandiri dan mendewasakan dirinya, karena takut anak-anak mereka nanti akan menghadapi kekurangan pola asuh yang sama seperti yang mereka alami. Mereka tidak dapat memperbaiki keasalahan yang dilakukan orang tua mereka, tetapi dapat menggunakannya sebagai bekal nanti.

Orang tua disarankan untuk mengidentifikasi kebutuhan tahap perkembangan anak mereka, dan beradaptasi dengan solusi yang berbeda di setiap tahap perkembangan yang berbeda pula. Mengevaluasi keadaan dan situasi dapat membantu memahami perilaku anak dan diharapkan dapat memahami dunia anak-anak mereka sehingga nantinya dapat menerapkan pola asuh yang memadai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun