Mohon tunggu...
Tiara Sepialita
Tiara Sepialita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Semangat Wirausaha Anak Sekolah Dasar Melalui Sosialisasi dan Praktik Kewirausahaan Bersama Tim Kampus Mengajar Angkatan 6 di SDN Tumapel

29 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 29 Desember 2023   13:11 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kewirausahaan bukan lagi hal eksklusif untuk kalangan dewasa, melainkan suatu konsep yang dapat ditanamkan sejak dini. Inilah yang menjadi fokus Program Kerja Kewirausahaan Kampus Mengajar Angkatan 6 di SDN Tumapel, Mojokerto. Implementasi kewirausahaan di tingkat Sekolah Dasar (SD) menjadi langkah progresif untuk mengembangkan semangat berwirausaha, kreativitas, dan kepercayaan diri anak-anak sejak usia dini.

Pada hari jum’at, tanggal 17 November 2023, siswa kelas 5 dan 6 di SDN Tumapel terlibat dalam sesi sosialisasi kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Tim Kampus Mengajar Angkatan 6. Dalam sesi ini, Tiara Sepialita sebagai pemateri, mahasiswa Program Studi Administrasi Niaga di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, memberikan pengantar konsep kewirausahaan.

Tiara tidak hanya menyampaikan teori kewirausahaan, tetapi juga memberikan contoh-contoh praktis. Pengalaman pribadinya saat masih duduk di bangku kelas 5 SD menjadi inspirasi. Ia menceritakan bagaimana ia menjual produk handmade kepada siswa kelas 5 dan 6, memulai dari membuat bros dari kain flanel hingga menjajakan kepada adik kelasnya. Cerita ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga mengajarkan pentingnya mengelola keuangan sejak dini.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sepekan setelah sesi sosialisasi, pada hari jum’at, tanggal 24 November 2023, siswa kelas 5 dan 6 melaksanakan praktik kewirausahaan. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing terdiri dari 10 anggota. Proses pemilihan kelompok ini bukan hanya sekadar pembagian, tetapi menjadi langkah awal dalam membangun kerja tim dan dukungan antarsiswa.

Setelah pembagian kelompok, siswa dihadapkan pada tahap menentukan produk yang akan mereka jual. Pilihan produk mencakup beragam kreativitas, mulai dari makanan hingga aksesoris. Jasuke, Es Wawan, Tahu Fantasi, hingga Brownies menjadi beberapa produk yang ditawarkan oleh salah satu kelompok tersebut.

Tahap selanjutnya adalah produksi produk yang telah dipilih. Setiap kelompok berkolaborasi untuk merancang, mempersiapkan, dan menghasilkan produk unggulan mereka. Proses ini tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan bisnis, tetapi juga sebagai peluang bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan kolaboratif dan kewirausahaan.

Penjualan produk dilakukan di lingkungan sekolah, dengan target pasar utama adalah siswa kelas 1 hingga kelas 4. Siswa terlibat secara aktif dalam upaya pemasaran, strategi penjualan, dan promosi. Proses penjualan ini tidak hanya tentang mendapatkan pendapatan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasah keterampilan interpersonal, negosiasi, dan manajemen waktu.

Setelah tahap penjualan, setiap kelompok diajak untuk menganalisis hasil penjualan mereka. Laporan hasil kegiatan mencakup produk yang dijual, harga jual, modal yang dikeluarkan, pendapatan, keuntungan, iuran perorang, dan keuntungan perorang. Proses ini menjadi refleksi menyeluruh tentang pembelajaran dan pencapaian kelompok dalam proyek kewirausahaan mereka.

Langkah terakhir adalah tahap pembagian hasil. Masing-masing kelompok diminta untuk membagi keuntungan secara adil di antara anggotanya. Proses ini tidak hanya mencerminkan aspek finansial dari proyek, tetapi juga menciptakan pengalaman berharga dalam pengelolaan keuntungan dan kerjasama tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun