Mohon tunggu...
Tiara Salwa Assyifa
Tiara Salwa Assyifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta

Halo, saya Mahasiswa Jurnalistik Semester 4 Politeknik Negeri Jakarta. Saya menyukai dunia menulis dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengelola Stres dan Emosi Negatif bagi Remaja

17 Juli 2022   08:35 Diperbarui: 17 Juli 2022   08:36 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan fisik dan psikis. Banyaknya perubahan emosi yang terjadi mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan para remaja.

Suatu ketika para remaja berharap dapat menemukan jati diri sepenuhnya. Mengembangkan potensi dan mempersiapkan diri dengan mantap untuk memasuki fase dewasa. Akan tetapi, harapan dan keinginan tidak dapat diwujudkan dengan mudah.

Perasaan emosi yang cenderung meledak-ledak membuat sulit untuk dikendalikan pada masa itu. Apabila tidak mampu dikelola dengan baik, remaja bisa saja melakukan tindak kriminal di luar kendali.

Di zaman sekarang ini, banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh para remaja. Faktor broken home di keluarga menimbulkan stres dan emosi negatif yang mempengaruhi aktivitas keseharian. Malu, murung, kecewa dan sedih yang berkepanjangan memiliki dampak yang fatal pada hidup seorang remaja.

Menurut Ahli Rosenblum & Lewis dalam Santrock, remaja merupakan suatu masa di mana perasaan emosi naik turun berlangsung dengan lebih sering. Remaja sering kali merasa sebagai orang yang paling bahagia dan kemudian merasa sebagai orang yang paling malang disaat lain.

Dengan demikian, remaja memerlukan suatu kemampuan dalam diri untuk mengelola emosi negatif agar dapat dilalui dengan baik. Keluarga, guru, sahabat dan teman mempunyai peran penting dalam kondisi emosional dalam individu remaja itu sendiri.

Cara pertama untuk mengelolanya adalah kemampuan regulasi atau meditasi pada remaja. Melibatkan kesadaran, pemahaman dan penerima emosi, mencegah perilaku impulsif ketika mengalami emosi negatif dan menggunakan strategi untuk mengatur intensitas dari respon emosional.

Kemampuan regulasi emosi sangat dibutuhkan bagi para remaja. Para remaja umumnya memiliki keinginan untuk diterima oleh teman sebaya, dengan memiliki pengelolaan emosi yang baik, remaja dapat mengelola emosi negatif dan berperilaku dengan cara yang dapat diterima oleh teman sebaya.

Dilihat dari kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia bahwa belum semua remaja mempunyai kemampuan mengelola emosi yang baik. Kenakalan remaja saat ini dapat berupa tawuran antar golongan, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kriminal di lingkungan sekitar.

Cara kedua yaitu melakukan hobi yang bersifat positif dan bermanfaat. Aktivitas yang dilakukan oleh remaja cenderung kemampuan dari dalam dirinya yang ingin dikembangkan. Oleh sebab itu, manfaatkan waktu luang remaja yang dapat dipergunakan dengan baik dan teratur.

Cara terakhir yang bisa digunakan adalah membicarakan masalah atau diskusi. Memberikan mereka pengertian dan kebebasan untuk bisa lebih berkreasi lebih luas lagi. Jika remaja tersebut mulai memperlihatkan perilaku tidak baik, ajak mereka untuk mengomunikasikan kesulitan yang dialami. Pendekatan penyelesaian sudah tepat, maka solusi akan mudah ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun