Mohon tunggu...
Tiara Nabila Nur Wibawanti
Tiara Nabila Nur Wibawanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Green Economy dan Doughnout Economy: Konsep, Prinsip, dan Penerapannya dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

19 Mei 2025   21:37 Diperbarui: 19 Mei 2025   21:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Green Economy (Sumber: Tribunnews.com)

Di tengah krisis iklim, ketimpangan sosial, dan lingkungan yang semakin kompleks, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selama ini, model pembangunan hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesejahteraan sosial dalam jangka yang panjang. Pada akhirnya, muncullah sebuah konsep baru sebagai solusi untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu green economy dan Doughnout Economy.

Green Economy

Green economy atau yang disebut dengan ekonomi hijau merupakan model ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi, sekaligus mencapai pembangunan berkelanjutan. The United Nations Environment Program (UNEP) mendefinisikan ekonomi hijau sebagai mekanisme yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan manusia sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya ekologi secara signifikan. Sederhananya, konsep ini menekan pada produksi emisi karbon yang lebih rendah dan mengakomodisai semua kelompok sosial dengan baik. Tujuannya untuk mengurangi polusi dan emisi karbon dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan konsumsi energi.

Adapun prinsip-prinsip ekonomi hijau:
1. Kesejahteraan
Sebuah bentuk ekonomi hijau harus menciptakan kesejahteraan yang sesungguhnya, berkelanjutan, dan bersama-sama melampaui kekayaan moneter semata supaya memprioritaskan pembangunan manusia, kesehatan, kebahagiaan, pendidikan, dan kebersamaan.
2. Keadilan
Menekankan suatu keadilan, kesetaraan, kekompakan sosial, dan keadilan manusia, terutama hak-hak minoritas yang terpinggirkan. Ekonomi hijau mengutamakan transisi yang adil dan menguntungkan semua orang, termasuk generasi berikutnya.
3. Planetary Boundaries
Ekonomi hijau menyadarkan, bahwa semua keberhasilan manusia bergantung pada dunia alam yang sehat. Hal itu harus berjalan dalam fungsi dan batasan alam, serta melindungi keanekaragaman hayati, tanah, air, udara, dan model ekosistem lainnya.
4. Efisiensi dan Cukup
Ekonomi hijau bersifat beragam, bebas karbon, dan bersirkulasi. Oleh karena itu, masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah menciptakan kemakmuran di luar batas bumi dan menyelaraskan insentif ekonomi dengan biaya yang sebenarnya bagi masyarakat.

Manfaat Green Economy

* Manfaat Ekonomi dan Sosial:
Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, peningkatan pelatihan dan keterampilan, pengembangan pasar dan spesialisasi baru, peningkatan produktivitas dan peningkatan komoditas serta hasil pertanian, peningkatan keamanan energi, peningkatan daya saing dan neraca perdagangan.
* Environmental Benefit:
1. Pengurangan emisi gas rumah kaca: transisi ke energi terbarukan mengurangi emisi karbon secara signifikan.
2. Pengelolaan aset alam yang berkelanjutan dan sumber daya.
3. Pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil: diversifikasi sumber energi dapat meningkatkan ketahanan energi.
4. Adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan iklim dan ketahanan terhadap bencana alam
5. Peningkatan kualitas hidup: lingkungan yang bersih dan sehat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peran Pemerintah dalam Mewujudkan Ekonomi Hijau di Indonesia

1. Adanya Kebijakan dalam Melakukan Perbaikan Hasil Hutan
Indonesia memiliki lahan hutan yang cukup luas hingga diakui oleh dunia. Beragamnya keanekaragaman hayati di dalamnya membuat negeri ini semakin kaya, termasuk tentang hasil hutannya yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Namun, berbagai tindakan yang dapat merusak hutan juga masih banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pemerintah ikut menangani hal tersebut melalui pengembangan kebijakan yang dapat melindungi hutan dan berbagai ekosistem di dalamnya.

2. Memperkenalkan Pasar Karbon
Berbagai kelembagaan dan instrumen yang dibentuk oleh pemerintah untuk mendukung ekonomi hijau, salah satunya, yaitu memperkenalkan pasar karbon ke masyarakat Indonesia. Pasar tersebut telah terhubung dengan sistem transaksi karbon dunia, sehingga dapat menjembatani masuknya investasi hijau ke Indonesia.

Penerapan Ekonomi Hijau di Indonesia

Di Indonesia, konsep pengembangan rendah karbon digunakan untuk menerapkan ekonomi hijau, yang memiliki dampak positif langsung pada ekonomi dan standar kehidupan masyarakat melalui pengurangan emisi karbon. "Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22% hingga 2045, mengurangi emisi sebesar 86 juta ton CO2-ekuivalen, dan menciptakan hingga 4,4 juta lapangan kerja," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada pembukaan Green Economy Expo 2024.
Penerapan ekonomi hijau di Indonesia:
1. Pengembangan Ekowisata
Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, menjadikannya destinasi wisata yang menarik. Ekowisata merupakan konsep pariwisata yang berfokus pada kelestarian lingkungan. Contohnya, pengelolaan Taman Nasional Komodo yang menerapkan sistem pembatasan pengunjung, menjaga habitat komodo liar, dan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata.

2. Energi Terbarukan
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Contohnya, PLTS Cirata di Jawa Barat merupakan salah satu PLTS terbesar di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun