Alas biru menjadi saksi cengkrama ini
Bintang sembunyi menjadi ikut bergeming
Hujan turun karena iri
Ingat katamu menjadiku mimpi
Ah, ku tau itu hanya sajak kosongmu
Kosong tak penuh arti, arti yang tak menjadi makna
Kadang ku rindu kelakar kecilmu, yang sekarang kelakar itu hanya debu
Malampun ingat sajak rayumu, tapi kau yang tak ingat
Atau mungkinkah itu juga termasuk dalam kelakarmu
Yang kujawab tidak tapi kau iya
Ah, terlalu bodoh aku, menafsirkan semu menjadi nyata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!