Mohon tunggu...
Tia Nanda Saputri
Tia Nanda Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahayanya Sampah bagi Lingkungan Kita

25 Juni 2023   20:52 Diperbarui: 25 Juni 2023   21:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern, dan gaya hidup masyarakat yang pastinya berubah begitu juga dengan adanya perubahan tren yang begitu cepat sehingga masyarakat merasa perlu terus menerus memperbarui barang yang dimiliki agar tidak merasa tertinggal. Maka dari itu penggunaan barang- barang sekali pakai pun semakin melonjak tinggi.

Kebiasaan membeli, pakai, dan buang atau sekali pakai dalam aktivitas sehari-hari menyebabkan yang tejadinya penumpukan sampah. Sampah yang negara kita dapatkan  didominasi oleh barang-barang sekali pakai seperti kantong plastik bekas belanja, sendok makan plastik dari nasi kotak, hingga peralatan rumah tangga juga terbuat dari plastik.

Seiring dengan bertambahnya populasi manusia pastinya juga dapat meningkatkan konsumsi manusia juga, jumlah sampah yang akan dihasilkan pun melampaui kemampuan manusia untuk memprosesnya. Padahal, barang-barang plastik, timbunan sampah yang terus menumpuk dan mengancam lingkungan memiliki waktu yang lama untuk bisa terurai terutama limbah plastik.

Plastik memiliki atom-atom terikat yang sangat rumit bahkan bakteri pun cukup kesulitan untuk menguraikannya maka dari itu prosesnya berjalan lambat. Belum lagi keberadaan plastik menjadi salah satu faktor penentu dari penguraiannya. Yang jadi masalah ada beberapa plastik yang tidak bisa terurai tapi hanya menjadi semakin kecil. Satu botol plastik bisa lebih lama dari 450 tahun untuk terurai bayangkan jika limbah plastik yang ada di Indonesia ini mencapai 70 ton, seberapa lama limpah itu akan terurai.

Maka dari itu kita harus sadar seberapa buruknya dampak limbah plastik bagi lingkungan ini. Cara yang dapat dilakukan untuk mengurai limbah yaitu dengan mengurai limbah satu kali pakai, menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain untuk membeli keperluan rumah tangga, dapat mengolah limbah plastik dengan benar seperti contohnya membuat kerajinan tangan yang bahkan bisa menghasilkan uang, banyak pengrajin yang membuat kerajinan dengan menggunakan limpah plastik dan itu sangat mengurangi bertambahnya sampah bagi negara kita.

Cara mengurangi limbah plastik juga bisa dengan cara yang di lakukan di luar negeri, terkadang kita harus mengikuti apa yang negara lain lakukan seperti memisahkan sampah basah, sampah kering dan terutama plastik itu di pisahkan agar lebih memudahkan untuk diolah, limbah plastik yang di hasilkan bisa menjadi energi listrik dari asap sampah yang di bakar untuk kehidupan sehari- hari di singapura dan hal itu juga sudah dilakukan di negara kita walaupun belum ada diberbagai wilayah karena keterbatasan. 

Limbah basah atau biasa kita sebut dengan limbah organik bisa kita olah dengan menjadikannya pupuk bagi para petani untuk menyuburkan tanaman mereka, dan adapun limbah anorganik atau limbah yang sangat sulit sekali diolah seperti plastik, kaca, logam dan lain sebagainya, limbah ini bisa digunakan oleh pengrajin kaca untuk di olah menjadi hiasan rumah seperti lampu, vas dan kerajinan lainnya. Hal seperti ini yang harus masyarakat lakukan karna itu juga bisa berdampak baik di negara kita.

Mari ganti kebiasaan kita yang biasanya menggunakan tas belanjaan plastik, menjadi tas belanjaan kain, dan juga menggunakan botol minum sendiri serta tidak menggunakan sedotan plastik melainkan sedotan besi  yang sudah banyak yang menjualnya. Jika bukan dari kita maka dari siapa lagi kita akan melakukannya, karena kesadaran diri itu penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun