Nama lengkap saya Siti Mastiah, atau akrab disapa Tia. Perjalanan hidup selalu dimulai dari garis batas. Â Saya lahir dan tumbuh di Rembang, sebuah wilayah yang dibatasi Laut Jawa di Utara, Blora, dan Pati. Namun, garis batas geografis itu justru mengajari saya untuk maju, dan harus berani melangkah melampaui batas yang ada. Â Saat ini, saya adalah mahasiswa akhir di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas). Kisah ini adalah upaya saya mendokumentasikan perjalanan akademik dan non-akademik, sekaligus menjadi lentera motivasi bagi para mahasiswa perantauan lainnya.Â
Pengalaman menjadi perantau, meninggalkan Rembang setelah menyelesaikan SMK tanpa jeda (gap year) untuk melanjutkan studi bukanlah hal mudah. Namun, proses kehidupan yang kompleks dan penuh dinamika yang saya yakini sebagai upaya terbaik untuk meraih masa depan yang lebih baik. Fondasi karakter saya, yang teruji oleh kehidupan di Pondok Pesantren saat SMK, menjadi modal utama untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Kehidupan perantauan memang penuh tantangan, namun melangkah keluar dari zona nyaman merupakan upaya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Pengalaman ini menunjukkan proses kehidupan yang kompleks dan penuh dinamika. Kehidupan pesantren mengajarkan disiplin dan ketahanan mental, bekal yang sangat berharga ketika saya mulai merambah dunia organisasi yang penuh intrik dan struktur. Setelah mendapat status sebagai mahasiswa, saya memilih menempuh jalur kaderisasi di Himpunan Mahasiswa Islam  atau biasa disebut HMI. Bagi saya, HMI adalah laboratorium kepemimpinan dan kawah candradimuka. Saya menapaki jenjang dari LK 1 (2021) hingga mencapai SENIOR COURSE BPL HMI Cabang Semarang 2023. Konsistensi ini membawa saya pada tanggung jawab struktural yang besar, termasuk sebagai Sekretaris Umum HMI Komisariat Hasyim Asy'ari (2022-2023), Ketua Bidang Eksternal Kohati HMI Korkom Walisongo (2023-2024) dan kini sebagai Wasekum Bidang PAO HMI Cabang Semarang (2024-2025). Fakta bahwa HMI didirikan untuk mahasiswa muslim dari berbagai latar belakang, menjadikannya wadah yang tidak mengenal golongan. Sehingga kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berproses membuat hidup saya semakin ketrigger. Komitmen saya terhadap politik tak berhenti di HMI. Saya pun menempuh pendidikan di Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa Akbar Tanjung Institute (SKPB ATIN) 2025. Semua ini adalah upaya sistematis untuk membekali diri, membuktikan bahwa seorang perantau pun memiliki hak dan kapasitas untuk menjadi pemimpin masa depan bangsa.
Sebagai Mahasiswa Ilmu Politik, idealisme adalah makanan sehari-hari. Namun, saya menyadari bahwa politik modern tidak terlepas dari realitas ekonomi. Inilah yang mendorong saya menciptakan kompetensi ganda. Selain aktif sebagai Ketua Bidang Hubungan Masyarakat & Advokat Himapol Unwahas (2022-2023), saya memilih memimpin di dunia yang menuntut logika dan analisis data: Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Saya memimpin kelompok ini sebagai Ketua Umum (2023-2024), setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan. Keputusan ini terbayar lunas ketika saya menjadi Delegasi Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2024. Pencapaian ini menunjukkan bahwa seorang perantau dari Rembang yang belajar politik mampu bersaing di panggung keilmuan yang didominasi oleh ekonomi dan bisnis.Â
Perjalanan itu berlanjut ke PPI Dunia (Perhimpunan Pelajar Indonesia di dunia). Saya bangga menjadi Delegasi Sustainable Economic Development Expo PPI Dunia 2025, sebuah forum strategis yang membahas masa depan ekonomi berkelanjutan. Hal ini menegaskan bahwa perhatian saya tidak hanya pada politik domestik, tetapi juga isu-isu makro global. Pencapaian paling membanggakan adalah peran saya sebagai Mentor Pendamping KASI PANDU (Kelas Inspirasi Pendidikan Dunia) Direktorat PPM PPI Dunia 2025. Saya bukan lagi hanya peserta; saya kini adalah fasilitator, bertugas membagikan ilmu dan inspirasi kepada rekan-rekan pelajar Indonesia lainnya di seluruh dunia. Ini adalah pengakuan atas leadership yang teruji. Saya juga lolos Summer Internship 2025 di Direktorat Komunikasi Kawasan Pembangunan Manusia (KKPM) PPI Dunia Kawasan Amerika-Eropa. Ketika nama saya tertulis dalam Surat Keputusan (SK) saya hanya bisa terdiam. Bukan lagi tentang tepuk tangan atau pengakuan, Ini adalah hadiah terindah dari setiap tetes keringat dan air mata yang jatuh dalam kesendirian. Ternyata, tuhan telah menyiapkan skenario terbaik untuk menghormati perjuangan hambanya yang berani keluar dari zona nyaman.
Bagi rekan-rekan mahasiswa perantauan, terutama yang baru memulai studi dan merasa terasing: perjalanan ini memang kompleks, penuh adaptasi, dan terkadang sepi. Namun, pengalaman hidup di luar zona nyaman adalah sekolah terbaik. Jika seorang mahasiswi perantauan dari Rembang mampu menggunakan fondasi karakternya untuk memimpin KSPM, menembus KBMK, hingga menjadi Mentor di PPI Dunia, maka Anda pun bisa. Ingatlah motto ini: Jangan tunggu termotivasi untuk bertindak. Bertindaklah, dan motivasi akan datang dengan sendirinya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI