Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BCA Salurkan Donasi untuk Konservasi Penyu dan Alat Operasi Katarak

20 Desember 2016   18:23 Diperbarui: 20 Desember 2016   18:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT Bank Central Asia (BCA) merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia. Hingga akhir September 2016 telah mampu memfasilitasi layanan transaksi perbankan kepada 15 Juta rekening nasabah.

Bank yang memiliki 1.204 cabang dan 17.057 ATM ini, hadir di masyarakat tidak semata-mata fokus pada masalah dukungan pada perekonomian masyarakat saja. Tetapi terlibat aktif pada program-program Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam hal ini BCA telah menunjukkan komitmen dan tanggung jawab sosialnya dalam memberi nilai tambah kepada masyarakat.

Salah satu wujud komitmen tersebut yakni dengan pemberian donasi kepada World Wildlife Fund (WWF) Indonesia dan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK - Perdami) yang dilaksanakan Senin (19/12) di kantor pusat BCA, Menara BCA, Jl. MH Thamrin No.1 Jakarta.

Dalam kata sambutannya, presiden direktur BCA, Jahja Setiaatmadja berharap melalui kegiatan Bakti BCA, mampu menginspirasi berbagai perusahaan atau institusi lain membangun negeri dan mendukung masyarakat melalui kegiatan CSR selain berkontribusi membayar pajak.

Sambutan presdir BCA, Jahja Setiaatmadja. (dokpri)
Sambutan presdir BCA, Jahja Setiaatmadja. (dokpri)
Pada kesempatan itu pula, Jahja menyampaikan bahwa penyampaian donasi kepada WWF merupakan dukungan BCA untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup dan alam. Sebagai institusi perbankan yang menaruh perhatian pada pelestarian hewan dan alam, BCA sangat mendukung program konservasi penyu yang dilaksanakan WWF dalam rangka memastikan keseimbangan mata rantai dalam ekosistem alam.

Disamping itu, pemberian donasi kepada SPBK Permadi ditujukan untuk pembelian 2 mikroskop. Sebelumnya juga BCA telah menyumbang 1 mikroskop senilai Rp.385 juta tahun 2014 serta 13 alat bantu operasi dan 2 alat biometri senilai Rp,450,45 juta tahun 2015. Dalam hal ini BCA sangat konsisten mendukung upaya SPBK Perdami untuk menyelenggarakan operasi katarak secara berkesinambungan di berbagai daerah.

Usai kata sambutan dari presdir BCA, pihak WWF Indonesia  yang diwakili Benja Mambai menyampaikan ucapan terimakasih dan harapannya kepada BCA agar kedepannya juga tetap terbuka untuk mendukung, bahkan bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya untuk mendukung program-program seperti konservasi penyu.

Sambutan dari WWF Indonesia, Benja Mambai (dokpri)
Sambutan dari WWF Indonesia, Benja Mambai (dokpri)
Pada kesempatan itu pula, Benja menyampaikan bahwa penyu yang termasuk dalam kelas reptilia memiliki 7 spesies, 6 diantara spesies tersebut ada di Indonesia. Salah satu diantaranya yang dianggap langka adalah penyu belimbing yang bisa mencapai berat hingga 800kg.

Harapan dengan dukungan donasi dari BCA akan mampu mendukung program WWF untuk menjaga penyu agar tetap aman ketika naik ke darat, menjaga telur-telur penyu dari ancaman predator seperti biawak atau bahkan dari ulah manusia, serta memastikan telur tersebut bisa menjadi tukik (anak penyu) yang kemudian siap lepas ke pantai.

Khususnya untuk saat ini, donasi yang diserahkan oleh BCA akan diperuntukkan khususnya untuk mendanai program konservasi penyu yang dilaksanakan di Pangumbahan, Ujung Genteng - Sukabumi dan Aroen Meubanja - Aceh.

Sambutan wakil ketua SPBK Perdami, Ari Djatikusumo. (dokpri)
Sambutan wakil ketua SPBK Perdami, Ari Djatikusumo. (dokpri)
Sesudah sambutan dari WWF, dilanjutkan oleh wakil ketua SPBK Perdami, Ari Djatikusumo. Menyampaikan berbagai fakta tentang kebutaan akibat katarak di Indonesia, tergolong yang tertinggi di Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun