Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Smart Tunnel Dwi Fungsi Atasi Banjir dan Macet Ibu Kota Kuala Lumpur

8 Januari 2020   08:24 Diperbarui: 8 Januari 2020   09:50 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Smarttunnel.com.my)

Sejak tahun 2007, Ibukota Kuala Lumpur berangsur aman dari ancaman banjir bandang. Tahun-tahun sebelumnya, ibukota negara Malaysia itu rutin mengalami bencana banjir dan harus menanggung kerugian berjuta-juta ringgit. 

Masyarakat setempat mengatakan bahwa nama Kuala Lumpur berasal dari kata "kuala" dan "lumpur" yang bermaksud daerah titik pertemuan dua muara sungai, yakni sungai Klang dan sungai Gombak yang sangat rawan banjir. Kedua muara sungai tersebut bertemu di kawasan Masjid Jamek, persis di jantung kota Kuala Lumpur.

Untuk mengatasi ancaman bajir bandang, Pemerintah Malaysia telah membangun terowong anti banjir yang disebut Stormwater Management and Road Tunnel (SMART) atau "smart tunnel."

Terowong dwi fungsi itu sehari-hari berguna sebagai jalan tol dan pada saat air sungai meluap akibat curah hujan tinggi maka terowong tersebut berfungsi sebagai sungai pengalir air yang memiliki kolam penampung air dengan kapasitas sekitar 3 juta meter kubik. 

Mega proyek nasional ini menelan biaya sekitar 5 trilyun rupiah dengan panjang keseluruhan konstruksi sekitar 10 km. Sepanjang 4 km yang digunakan khusus untuk kendaraan ringan. Truk, bus, dan sepeda motor tidak dibenarkan memasuki terowong tersebut.

Ketika jam-jam kerja dimana jalan raya utama cukup padat, Smart Tunnel memang sangat membantu sekali karena berfungsi sebagai jalan tol. Pengendara dikenakan tarifnya RM3.00 (sekitar Rp. 10.000).

Sementara itu, pada saat hujan deras dan air di sungai terdekat mulai meluap maka terowong tersebut akan ditutup untuk kendaraan umum karena menjadi tempat pelepasan air supaya tidak meluap area kota dan pemikiman penduduk sekitar Kuala Lumpur.[]

Sekadar berbagi dari Kuala Lumpur.

KL: 08012020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun