Pada hari ini, Minggu 20 Agustus 2017 Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman telah merilis pernayataan resmi sikap dan permohonan maaf dari semua pihak baik panitia, pemerintah dan juga rakyat Malaysia.
Merespons kejadian ini, Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur juga segera mengeluarkan rilis resmi yang menegaskan bahwa Menlu dan Menpora kedua negara telah melakukan komunikasi yang intinya Indonesia menuntut Malaysia memohon maaf secara resmi dan Malaysia mengaku akan menarik semua buku panduan SEA Games tersebut untuk dicetak ulang dan diedarkan kembali kepada mereka yang berhak menerimanya pada kesempatan pertama.
Diterima atau tidak permohonan maaf ini, itu tergantung kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia. Sebaiknya kita tumpukan kepada jalannya SEA Games dan mendukung sepenuhnya atlet kita yang sedang berlaga.
Kasus kecerobohan panitia penyelenggara SEA Games 2017 jelas membuat kontingen Indonesia terganggu, dan itu sangat wajar sekali, namun SEA Games harus terus berlangsung dan atlet Indonesia harus terus berjuang memburu medali untuk membalas kekecewaan itu dengan kemenangan besar.
Kasus fatal ini bagi siapa saja pasti merasa tidak nyaman. Semua pihak dan kepada semua negara ASEAN, ini menjadi pelajaran berharga supaya lebih hati-hati terutama terkait lambang negara dan data.
Siapa saja bisa salah dan khilaf, tetapi bukan berarti siapa saja boleh melakukan kesalahan dan kehilafan yang akhirnya hanya cukup dengan kata "maaf" untuk diredahkan karena peristiwa ini selamanya akan teringat.
Apa yang dialami Indonesia saat ini akan sangat mengganggu perjalanan sejarah SEA Games kedepan karena kasus ini bukan lagi ibarat sebutir pasir dalam sepatu namun bisa mencoreng nama baik dan harga diri sebuah bangsa berdaulat.(*)
Ayo tetap semangat, salam SEA Games dan salam untuk masyarakat ASEAN yang bersahabat.
KL:20082017