Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dubes Rusdi Kirana Energi Baru KBRI Kuala Lumpur

5 Agustus 2017   08:17 Diperbarui: 6 Agustus 2017   23:42 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal pekan ini, kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur terasa lebih ceriah. Senin (31/7/2017) pagi itu, setiap orang yang memasuki ruang Aula Hasanuddin tampak senang, maklum para Home Staff dan Local Staff yang bekerja di gedung tujuh lantai di Jalan Tun Razak itu resmi mempunyai pemimpin baru. Rusdi Kirana menandatangani surat serah terima jabatan dari Kuasa Usaha Ad Interim Andreano Erwin dengan disaksikan semua staf KBRI.

Rusdi Kirana resmi menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LB-BP) untuk Kerajaan Malaysia, menggantikan Duta Besar Herman Prayitno yang telah habis masa tugasnya di Malaysia.

Dalam pidato sambutannya beberapa menit setalah serah terima jabatan sebagai kepala perwakilan RI di Malaysia, Dubes kelahiran Cirebon ini menggariskan beberapa hal penting terkait pelayanan, pemberdayaan dan perlindungan masyarakat Indonesia di negeri jiran.

Inilah hal penting tentang perbaikan dan peningkatan pelayanan di KBRI Kuala Lumpur yang sempat diucapkan Dubes Rusdi Kirana pada hari penandatanganan dan serah terima jabatan sebagai Kepala Perwakilan RI di Malaysia sbb:

Pertama, akan mempercepat proses pengurusan dokumen karena dirinya menilai pelayanan di KBRI Kuala Lumpur masih terkesan bertele-tele, oleh karena itu akan mencari mekanisme yang tepat supaya pelayanan pengurusan dokumen bisa dipersingkat.

Kedua, bekerja sama dengan Pos Malaysia untuk pengantara dokumen yang telah selesai ke alamat para pemohon sehingga warga negara Indonesia tidak perlu datang saat pengambilan dokumen. Dengan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kepadatan di ruang tunggu KBRI yang rata-rata mencapai 1000-1500 orang setiap hari.

Ketiga, bagi warga negara asing yang memohon visa akan difasilitasi secara online. Dalam hal ini, pemohon tidak perlu datang sampai ada jawaban kelulusan untuk menyerahkan berkas asli.

Keempat, memberdayakan orang Indonesia yang berada di shelter "Rumah Kita" dengan mengikut sertakan mereka dalam program usaha kreatif seperti menjahit dan wira usaha selama menunggu kasusnya selesai. Ketika kembali ke Indonesia dengan skill yang cukup bisa membuka usaha dengan suntikan modal secukupnya.

Kelima, memperhatikan pendidikan anak warga Indonesia dengan memberdayakan tenaga pendidik Indonesia yang berada di Malaysia supaya berdaya saing dalam dunia global. Untuk hal ini, Dubes Rusdi Kirana mendorong para guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur untuk mengadakan studi banding terkait pengembangan pendidikan dan pola pembelajaran yang kreatif.

Banyak hal tentunya yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia dari duta besar baru yang pada tahun 2015 dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. 

Segudang masalah yang menunggu untuk dibereskan, mulai isu tenaga kerja Indonesia illegal, batas negara yang sering memicu konflik, pendidikan anak usia sekolah yang tidak mendapat kesempatan bersekolah di sekolah milik pemerintah Malaysia, isu ekonomi dan sosial budaya yang sangat dinamis sehingga kadang terjadi pergesekan akibat dari interaksi dan salah paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun