Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Palestinian yang Kehilangan Tanah Kelahirannya

12 Oktober 2020   12:41 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:47 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Para pengungsi yang dipilih untuk pemukiman kembali diberikan lima tahun bagi Status Perlindungan Kemanusiaan, yang memberi mereka akses ke dana publik dan izin untuk kerja. 

Menurut konvensi internasional, baik warga Suriah dan Palestina melarikan diri dari Suriah merupakan orang-orang yang terpaksa dipindahkan dan pengungsi. Namun, tabel di bawah inimenunjukkan bahwa baru belakangan ini sejumlah kecil pengungsi Palestina menerima sebagian status terlindungi di Inggris. 

Karena pengungsi Palestina dari Suriah terdaftar di sistem Inggris seperti orang Palestina lainnya, tidak ada cara untuk menentukan jumlah pengungsi Palestina dari Suriah yang datang ke Gaza. 

Bahkan, pada kartu pendaftaran aplikasi mereka, kewarganegaraan mereka dicatat sebagai orang Otoritas Palestina. Statistik yang disediakan oleh Kantor Rumah Inggris memperlakukan para pelamar Palestina sebagai kolektif tanpa memperhitungkan negara tempat tinggal. 

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah aplikasi Palestina yang tertunda dan pelamar suaka yang ditahan telahmeningkat. Misalnya, pada tahun 2015 sekitar 600 aplikasi warga Palestina masih ada keputusan yang tertunda. 

Walhasil, masih banyaknya warga negara Palestina yang berstattus Imigran gelap. Ya, mereka adalah masyarakat ayang terusir dari tanah asal dimana mereka dilahirkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun