Sekitar maret pada tahun 2020, Covid-19 mulai menyerang Negara Indonesia. Suka dan duka telah dilalui oleh masyarakat pada Negara ini. Suara pengeras masjid yang biasanya diisi oleh lantunan adzan mulai disambangi oleh pengumanan orang yang meninggal. Perekonomian di Indonesia pun mulai goyah. Bantuan untuk para masyarakat sudah tersampaikan, akan tetapi banyak pula yang salah sasaran. Sudah 1 tahun 5 bulan sejak covid-19 berada di Indonesia. Para pekerja di Indonesia menjadi rentan akan kehilangan pekerjaannya. Mulai dari pekerja kantoran, buruh pabrik, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan lain-lain.
Mahasiswa Universitas Jember saat ini memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village yang dimana untuk membantu para masyarakat yang terkena dampak dari pandemic saat ini. Para mahasiswa yang melakukan KKN saat ini mempunyai 5 tema atau topik yang akan dijalankan, yaitu:
- Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19
- Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid19
- Program Pemberdayaan Bumdes/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid19
- Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19
- Program Penanganan Stunting Dan Aki Akb
Salah satu mahasiswa dari Universitas Jember yang melakukan KKN kelompok 77 di Desa Limusnunggal, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor melakukan tema nomor satu, yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Sektor UMKM harus mendapat perhatian lebih karena merupakan pilar bagi perekonomian Negara. Dampak pandemic ini turut dirasakan oleh seorang pelaku usaha Soto Mie Bogor yaitu Bapak Abdul Rosyid.
Thoriq Ihsan Ramadhan, selaku mahasiswa yang melaksanakan KKN Back to village III di Desa Limusnunggal berharap, kegiatan pengabdian ini dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi dan perluasan customer.
Program KKN BTV III UNEJ yang akan dilakukan oleh Thoriq Ihsan Ramadhan di Desa Limusnunggal dimulai pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 9 September 2021. Dengan permasalahan tersebut, penulis mempunyai beberapa program yang akan diijalankan dengan harap dapat meningkatkan daya jual bagi pak Rosyid. Program pada minggu pertama yaitu diisi dengan observasi dan berdiskusi dengan sasaran KKN yaitu permilik usaha Soto Mie Bogor. Untuk proker minggu kedua, saya memberikan pemahaman tentang strategi inovasi produk agar diterima oleh khalayak umum serta memberikan arahan tentang pembuatan desain logo dan kemasan agar produk terlihat menarik.
Pada tahap selanjutnya, melakukan pelatihan dalam pembuatan dan penggunaan akun GoBiz dalam menjalankan usaha online. Selain Gobiz, pendamping juga membuat akun Facebook dan penggunaan Whatsapp dalam pemasaran produk. Kemudian pada minggu terakhir, penggunaan BukuKas untuk pengelolaan manajemen keuangan. Berdasarkan program kerja yang sudah disusun, diharapkan mampu meningkatkan penjualan Soto Mie Bogor milik Bapak Abdul Rosyid serta produknya bisa dikenal luas oleh masyarakat.
