Mohon tunggu...
Thomas Je
Thomas Je Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis yang ingin ditulis

There's no Superman.....\r\n\r\n...menulis yang ingin ditulis....

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Kepatuhan", Kunci Menghentikan Pandemi Corona di Indonesia

23 Maret 2020   11:48 Diperbarui: 23 Maret 2020   11:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumlah penduduk Indonesia/Italia = 270juta/60juta = 4,5 kali lipat.

Asumsi kasus Indonesia hari ke-30 dengan perbandingan kasus Italia = (4.825 x 4,5) / ( 53.578 x 4,5) = 21.712/241.101

Dengan perhitungan kasar di atas, diperkirakan pada hari ke-30, di Indonesia akan ada total kasus terinfeksi virus ini yang positif sebanyak 241.101 orang, dan yang meninggal ada sebanyak 21.712 orang.

Sekali lagi, ini adalah perhitungan kasar matematis saya, dengan asumsi kondisinya masih seperti hari-hari belakangan ini. Apa sih kondisi itu? yaitu ketidakdisiplinan masyarakat atas instruksi/protokol kesehatan dari pemerintah.

Minggu kemarin masih ditemukan acara-acara yang mengumpulkan banyak orang, misalnya pelantikan Uskup di Ruteng, Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Pesta pernikahan di beberapa daerah (bahkan di Solo, suspect positif ikut "rewang" di pernikahan tetangganya), warung kopi masih ramai di beberapa wilayah sampai diusir petugas polisi untuk disuruh pulang, Gereja Pantekosta Surabaya masih mengumpulkan umatnya beribadat Minggu, beberapa masjid masih melakukan sholat berjamaah di masjid tanpa jaga jarak, orangtua membawa anaknya jalan-jalan di mall atau tempat wisata, dan lain sebagainya.

Social distancing 

Social distancing artinya sama dengan menjaga jarak sosial. Sampai dengan hari ini, pemerintah Indonesia masih memilih opsi ini. Mengapa ini sangat penting? Karena virus corona dapat tersebar melalui percikan ludah (droplet). Percikan ludah/air liur/lendir yang dapat terjadi ketika orang sedang batuk, bersin, bahkan berbicara sekalipun.

Makanya ada himbauan jika sakit harus memakai masker, supaya tidak memercikkan ludah saat batuk/bersin/berbicara. Seorang Pastur/Pendeta/Imam di Gereja ataupun Masjid, juga akan menghasilkan droplet saat melakukan ceramah.

Saat ini kita tidak tahu apakah diri kita, anak, istri, saudara, tetangga, kawan, SPG Mall, Kasir Supermarket, Pastur/Pendeta/Kiai, Guru, kepala Sekolah, Dosen, Sopir, Barista cafe, Penjual sayur komplek dan lain sebagainya ada yang terjangkit virus corona atau tidak.

Ingat, walaupun kita tidak sakit karena sistem imun tubuh yang bagus, akan tetapi kita semua bisa menjadi carrier dari  virus ini, dan bisa menularkannya kepada orang-orang terdekat kita, juga orang-orang yanh kita kasihi di rumah.

Lalu apa itu Self Isolation? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun