Mohon tunggu...
Jaya Irawan
Jaya Irawan Mohon Tunggu... -

Dilahirkan di Jambi, bermukim di Sumatera Selatan, Bekerja di Perusahaan Milik Negara.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sahabat Travelling itu bernama 'Gadget'

10 Desember 2016   23:59 Diperbarui: 11 Desember 2016   00:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Jaya Irawan / Tianjin City

Kata ‘travelling’ saat ini sudah hampir tidak bisa disetarakan maknanya dengan kata ‘jalan-jalan’. Jarak minimal seolah berlaku dalam menentukan ketepatan penggunaan dua kata tersebut. Setiap kali mendengar kata ‘travelling’ tentunya ekspektasi kita adalah cerita yang berisi tentang perjalanan yang cukup jauh. Tujuan destinasinya juga bukan tempat yang sudah biasa, melainkan harus lebih mempesonakan dari wisata terdekat yang sudah tersedia. Berbeda dengan jalan-jalan, semua pendengar dapat spontan tertawa jika kita bercerita tentang destinasi dari travelling yang hanya berjarak dekat, apalagi hanya ke kebun binatang di kota yang sama.

Terkadang, kebanyakan orang mengabaikan tempat menarik atau bersejarah yang ada di kotanya. Padahal tempat-tempat itu masuk dalam list destinasi wisata para pelancong yang hobi berpetualang. Sebagai contoh, Jembatan Ampera di kota Palembang. Hampir semua wisatawan lokal yang berkunjung ke kota Palembang menyempatkan diri untuk mengabadikan momen mereka dengan berfoto berlatarbelakang jembatan yang menjadi icon kota Palembang ke dalam beberapa foto. Namun untuk orang Palembang itu sendiri, tentu merasa aneh untuk berfoto di jembatan yang hampir setiap hari mereka lewati. Pulau Kemaro, salah satu tempat wisata di kota Palembang yang ramai dikunjungi wisatawan hingga mancanegara, khususnya saat perayaan Cap Go Meh. Kebanyakan orang Sumatera Selatan sendiri belum pernah sekalipun mengunjungi pulau yang jaraknya hanya 20 menit dari Jembatan Ampera itu.  Mungkin hal serupa juga berlaku bagi orang Bali terhadap tempat-tempat terkenal di pulau Dewata. Tempat-tempat yang sangat menarik di sekitar mereka tidak lagi memenuhi syarat sebagai tempat wisata pelepas penat bagi mereka karena sudah menjadi bagian dari kesehariannya.

 Jarak antara kota asal dan destinasi wisata menjadi poin penting untuk disebut sebagai travelling. Jarak yang dapat ditempuh melalui darat, laut maupun udara. Namun untuk destinasi tempat-tempat wisata di luar negeri, kebanyakan harus ditempuh melalui perjalanan udara, kecuali untuk yang berjarak dekat seperti Batam-Singapura yang dapat ditempuh melalui 1 jam perjalanan laut untuk hemat biaya.

Selain jarak, cara tidaklah penting untuk menyatakan perjalanan tersebut layak untuk disebut travelling atau tidak. Misalnya, kondangan di luar kota yang disempatkan untuk jalan-jalan setelahnya, ataupun menyempatkan diri menyisihkan waktu untuk berjalan-jalan di sela waktu perjalanan dinas dari kantor.

Dok Pribadi Jaya Irawan/ Great Wall Mutianyu
Dok Pribadi Jaya Irawan/ Great Wall Mutianyu
Sambil Menyelam Minum Air

Bersyukur sekali perusahaan mendelegasikan saya untuk melakukan perjalanan dinas ke Republik Rakyat Tiongkok (Cina) baru-baru ini. Perjalanan yang tidak sendiri, tidak juga berdua istri, melainkan bersama bos-bos di kantor. Saat kali pertamanya saya menjejakkan kaki di tanah mandarin, saya sangat bersemangat. Negara empat musim yang sangat kental akan budaya orientalnya itu ternyata tidak lagi banyak bangunan-bangunan etnik khas Chinese, melainkan sudah banyak tergantikan dengan gedung-gedung baru yang lebih modern. Bedanya, negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di dunia ini tidak mengalami kemacetan lalu lintas yang berarti setiap harinya seperti hal yang menjadi biasa di Jakarta. Terkadang saya berpikir, ada baiknya pemerintah selaku pembuat kebijakan bidang terkait dapat melakukan studi banding dan menerapkan beberapa kebijakan yang cocok untuk diterapkan di Jakarta. Ada banyak hal yang perlu benar-benar dipelajari dari negara ini, terlebih pada pembangunan fasilitas umum dan pengembangan kota.

Dokumen Pribadi Jaya Irawan/ stasiun beijing
Dokumen Pribadi Jaya Irawan/ stasiun beijing
Sebagian orang berpendapat bahwa kegiatan travelling adalah hobi yang boros. Terlebih jika sudah berkeluarga dan memiliki anak, biaya untuk satu kali perjalanan akan menjadi lebih ekstra. Namun hal tersebut belum tentu tepat jika dilakukan secara bijak dan terencana. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyiasati agar menekan biaya pengeluaran selama travelling. Namun yang lebih penting adalah hal yang bisa kita dapatkan itu bisa lebih mahal dari semua biaya yang kita keluarkan. Selain efektif dalam menurunkan tingkat stress, kita bisa belajar banyak hal dari apa yang tidak bisa kita jumpai di keseharian kita.

Dok pribadi Jaya Irawan/ Sudut Kota Tianjin
Dok pribadi Jaya Irawan/ Sudut Kota Tianjin

Tuntutlah Ilmu Hingga Negeri Cina

Pepatah arab itu tentu sudah tidak asing di telinga kita. China memang berkembang sangat pesat seakan Indonesia sudah tertinggal tiga puluh tahun jika harus jadi pembandingnya. Dengan jumlah penduduk terbanyak di Dunia, pemerintah China sangat memprioritaskan fasilitas umum. Fasilitas seperti subway sudah menghubungkan hampir ke penjuru kota di china. Untuk perjalanan antar provinsi, tersedia fast train dengan kecepatan hingga 300 km/jam yang beroperasi hampir setiap 30 menit. Setiap stasiun dibangun sangat layak dan semua sudah mengadopsi teknologi mutakhir.

Dok Pribadi Jaya Irawan/ Stasiun Tianjin 2016
Dok Pribadi Jaya Irawan/ Stasiun Tianjin 2016
Salah satu yang menarik perhatian adalah tersedianya jalur penunjuk jalan bagi tuna netra. Jalur yang dibuat dengan paving khusus dengan motif timbul keluar dibuat khusus untuk para tuna netra. Jalur ini tersedia di seluruh fasilitas umum, mulai dari trotoar, area turun dari kendaraan umum, hingga ke seluruh fasilitas umum seperti stasiun, bandara dan sebagainya.  Fasilitas seperti ini belum ada atau belum banyak di Indonesia, bahkan di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun