Mohon tunggu...
Athifah Hasnamahirah
Athifah Hasnamahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Hai! it's me thifa:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Beauty Standard! Yuk, Mulailah dengan Self Love

26 Juni 2022   21:50 Diperbarui: 26 Juni 2022   22:46 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita ketahui bahwasannya saat ini banyaknya berita yang beredar mengenai Beauty Standard atau standar kecantikan. Tahukah kalian apa sih Beauty Standard itu? Beauty Standard atau standar kecantikan ini merupakan pandangan dari seorang individu yang mengenal dirinya, ketika dia tahu dimana kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. 

Baik kecantikan secara fisik maupun kecantikan dari dalam. Waktu individu ini tahu kelebihannya, maka ia akan mampu memaksimalkannya. Adanya standar kecantikan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, yaitu baik fisik maupun mental. 

Hal ini disebabkan karena terkadang seseorang merasa tidak percaya diri dengan dirinya dan selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Salah satu contohnya, yaitu saat kita sering melihat media sosial banyak sekali publik figur ataupun influencer yang memiliki image berkulit bagus atau memiliki kulit berwarna putih, berbadan ideal, beralis tebal, dan lain sebagainya. 

Dengan melihat hal tersebut tentu akan memicu pikiran seseorang untuk memiliki bentuk tubuh ataupun hal lain agar dapat seperti seorang publik figur tersebut. Sehingga, banyak hal yang ingin diubah dalam diri sendiri, contohnya seperti saat seseorang ingin memiliki badan ideal tapi bukan karena kesehatan, melainkan hanya ingin terlihat baik di depan semua orang. Memiliki pikiran seperti itu tentu menyebabkan kesehatan mental dan fisik menjadi terganggu.

Dari Manakah kita tahu? Yakni, dari segi kesehatan mental, seseorang yang memiliki mindset ingin berbadan ideal hanya karena ingin meniru seorang publik figur, maka orang tersebut akan memiliki pressure yang besar dalam diri sendiri. 

Mengapa? Karena itu hanya sebuah obsesi belaka tanpa memiliki tujuan yang jelas dan juga akibat adanya obsesi tersebut, seseorang mudah melupakan hal terpenting yakni untuk mencintai dirinya sendiri atau yang biasa disebut dengan self love. 

Kemudian, dari segi kesehatan fisik sendiri bisa saja karena hanya sebuah obsesi belaka, kebanyakan orang tidak menjalankan diet yang baik dan benar. Sehingga, akan menyebabkan kondisi fisik akan terganggu. 

Hal diatas adalah salah satu contoh seperti apa standar kecantikan beserta dengan akibat apa yang timbul dengan adanya standar kecantikan. Pada hakikatnya, perubahan standar kecantikan akan terus ada dari waktu ke waktu, dan setiap orang punya standar masing-masing. 

Serta, seorang ilmuwan Charles Darwin, bapak teori evolusi sekalipun, mengatakan bahwa standar kecantikan yang universal pada setiap orang itu tidak ada, buktinya jelas bahwa preferensi kecantikan setiap orang dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, saya disini dapat menyimpulkan bahwasanya mari kita stop adanya beauty standard dan mulailah mencintai diri sendiri. 

Setiap manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan dan juga tidak ada manusia yang sempurna. Beauty standard seseorang juga tidak dapat kita jadikan patokan karena sesungguhnya kecantikan seseorang dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Selalu ingat bahwasanya diri kalian itu lebih berharga dari apapun, percayakan semua pada diri sendiri jangan mudah terlena dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun