Harga BBM Naik
Tayangan di TV memperlihatkan sekelompok mahasiswa sedang berdemo. Tuntutan mereka adalah agar pemerintah menurunkan harga BBM. Aksi mereka diikuti dengan orasi yang menggebu dan tentu saja dengan pembakaran ban bekas.
Tom masih menatap layar kaca itu hingga para mahasiswa dibubarkan oleh petugas.
"Aku harus menaikkan ongkos penumpang," Â demikian katanya pada diri sendiri.
Pagi itu ia berniat untuk 'narik'. Jalan yang biasa ia lewati adalah jalan yang tidak seluruhnya mulus. Dari sebuah tempat bernama Petaling menuju Jambi, jarak yang hanya sekitar 54 Km itu harus ditempuh antara dua setengah sampai tiga jam. Akan tetapi Tom tetap melakukan itu semua, karena memang di situlah ia mendapatkan rezeki.
"Bang, Jambi ya," kata seorang penumpang kepada Tom.
Tom membukakan pintu, lalu menaruh barang penumpang  ke bagasi. Selanjutnya ia mengendarai mobil itu bersama seorang penumpang.
"Lumayan, 100.000," katanya dalam hati.
Sepanjang jalan Tom dan penumpang itu lebih banyak berdiam diri. Hanya sesekali mereka bertukar kata. Â Badan mereka bergoyang ke kiri dan ke kanan mengikuti lekukan jalan yang kadang amat dalam. Irama dangdut membantu mereka berdua untuk menikmati perjalanan dan melupakan sejenak betapa jeleknya jalan yang harus dilewati.
Tom mengeluarkan sebatang rokok. Sambil mengemudi ia harus menghangatkan mulutnya dengan asap. Menurutnya dengan rokok di bibir, ia kelihatan seperti pria sejati.
Mobil Tom berpapasan dengan beberapa mobil angkutan yang lain. Mereka saling menyapa dengan membunyikan klakson. Begitu juga ketika bertemu atau didahului oleh sepeda motor, klakson mereka selalu berbunyi nyaring.