Mohon tunggu...
Theresia E. Dewit
Theresia E. Dewit Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang mengajar di SDN 07 Sungai Dangin. Hobby menulis cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Flip Book

12 Februari 2024   14:43 Diperbarui: 20 Februari 2024   16:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENENTUKAN KALIMAT UTAMA DARI ISI BACAAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) DENGAN BANTUAN MEDIA FLIP BOOK
OLEH :
THERESIA EMBRENSIANA DEWIT
F4301231904
PENDIDIKAN PROFESI GURU
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pengerjaan Laporan Best Practice. Laporan ini merupakan sebagai laporan tugas akhir menyelesaikan kegiatan PPG dan telah menyelesaikan kegiatan PPL siklus 1 dan siklus 2. Untuk itu saya sebagai Guru SDN 07 Sungai Dangin yang mengikuti PPG membuat laporan best practice guna memenuhi tugas PPG di LPTK Universitas Tanjungpura Pontianak. Dengan terselesaikannya Laporan Best Practices ini saya sampaikan terima kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing PPG, yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam membuat Laporan Best Practice.
2. Guru Pamong PPG, yang telah memberikan saran terbaik dalam membuat Laporan Best Practice.
3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang sudah memberikan kesempatan saya mengikuti PPG DALJAB sehingga dapat membuat Laporan Best Practices.
4. Dosen Penguji UKIN PPG DALJAB K1 LPTK Universitas Tanjungpura Pontianak, yang sudah memberikan kesempatan untuk melaksanakan UKIN.
5. Kepala SDN 07 Sungai Dangin, yang telah memberi semangat,dorongan dan kesempatan dalam membuat Laporan Best Practice.
6. Rekan Guru SDN 07 Sungai Dangin yang memberikan saran terbaiknya.
7. Orangtua serta keluarga yang memberikan dukungan moril dan materi kepada saya dalam Membuat Laporan Best Practice.
8. Peserta didik kelas VI SDN 07 Sungai Dangin yang telah mendukung saya selama kegiatan PPG.
Laporan Best Practices ini masih jauh dari kesempurnaan, saya harap pembaca khususnya rekan guru sejawat dapat mengkritisi lebih lanjut apa yang menjadi kurang dalam Laporan Best Practices demi kesempurnaan dalam melaksanakan kegiatan PPG. Penyusun juga tidak membatasi untuk dapat menggunakan Laporan Best Practices sebagai referensi.
Sungai Dangin, 3 Febuari 2024
Hormat Saya
STheresia Embrensiana Dewit
LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice
Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka
STAR mencakup hal-hal di bawah ini.
Lokasi
SDN 07 Sungai Dangin
Lingkup Pendidikan
PendidikanDasar ( Guru kelas SD)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Kemampuan peserta didik dalam menemukan kalimat utama dari isi bacaan melalui model problem bassed learning (PBL) dengan bantuan media flip book pada pembelajaran tematik kelas VI di SDN 07 Sungai Dangin
Penulis
Theresia Embrensiana Dewit, S. Pd
Tanggal
03 Febuari 2024
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi pembelajaran terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam menemukan kalimat utama dari isi bacaan masih. Secara umum hal ini disebabkan oleh penyampaian materi dari guru kurang dipahami serta guru kurang memberikan stimulus dan umpan balik ditambah lagi peroses pembelajaran yang didominasi oleh guru dan cara mengajar guru yang masih monoton dan hanya berfokus pada buku paket sebagai bahan ajar. Oleh karena itu anak menjadi cepat bosan dan kurang
bersemangat serta terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini bisa terlihat dari sikap peserta didik yaitu:
1. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
2. Tidak memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru.
3. Peserta didik kurang percaya diri
4. Peserta didik enggan untuk bertanya
5. Suka bermain saat proses pembelajaran berlangsung
Kondisi tersebut semakin kompleks dengan rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dan model pembelajaran inovatif di kelas, guru juga belum memberikan perhatian dan melakukan pendekatan yang intensif kepada peserta didik dalam pembelajaran.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain. Selain itu, sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas karena model Problem Base Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centred learning), pembelajaran yang dapat mengaktifan peserta didik secara maksimal serta kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Sebagai guru saya mempunyai bertanggung jawab dalam hal:
a. Memberi motivasi kepada peserta didik
b. Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran
c. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
d. Memfasilitasi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik dan menyediakan media
pembelajaran yang menarik serta mudah digunakan dan dipahami peserta didik.
Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.
Tantangan terbesar yang saya hadapi saat pelaksanaan praktik adalah:
1. Peserta didik yang masih kurang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Peserta didik yang masih belum terbiasa untuk melakukan presentasi.
3. Peserta didik yang belum terbiasa dengan pengerjaan LKPD yang menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.
4. Guru kurang menguasai media inovatif
Yang Terlibat dalam kegiatan ini:
1. Sudiarto, S.Pd. SD (Kepala Sekolah)
Memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran serta memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik.
2. Teman sejawat
Membantu merekam video selama praktik pembelajaran
3. Peserta didik kelas VI yang berjumlah 17 orang.
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut sebagai berikut:
• Identifikasi masalah
• Eksplorasi penyebab masalah
• Penentuan akar penyebab masalah
Strategi yang penulis gunakan adalah:
• Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
• Menggunakan metode diskusi, tanya jawab dan kerja kelompok.
• Menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint dan video.
• Menggunakan alat dan bahan berupa laptop, proyektor, handphone, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan sumber belajar lain yang relevan.
• Memberikan penilaian dan reward kepada siswa.
Bagaimana prosesnya?
Proses dalam menghadapi tantangan yaitu dengan mempraktekan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Aksi) yang sudah dibuat melalui kegiatan:
Kegiatan Pendahuluan
a. Menyapa siswa, berdoa dan salam.
b. Mengecek kehadiran siswa dan kondisi kelas
c. Mumbuhkan sikap nasionalisme dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
d. Melakukan apersepsi
e. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti melalui sintak PBL
a. Orientasi siswa pada masalah
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Kegiatan Penutup
a. Membuat rangkuman
b. Membuat refleksi pembelajaran
c. Melakukan evaluasi
d. Memberikan tindak lanjut
e. Berdoa dan salam
Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu :
• Sumber daya bahan ajar berupa buku BUPENA TEMA 6 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1 dan media pembelajaran meliputi buku teks, RPP, flip book dan perangkat pembelajaran lainnya.
• Sumber daya teknologi meliputi laptop, infocus, dan speaker.
• Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.
• Materi Mupel Bahasa Indonesia Menemukan Kalimat Utama dalam Teks Nonfiksi dan materi mupel PPKn yaitu Hak Sebagai Warga Negara Indonesia.
Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini, adalah:
• Penulis yang bertindak sekaligus sebagai guru dan penyaji dalam praktik pembelajaran.
• Seluruh siswa kelas VI selaku subyek dalam praktik.
• Bapak Sudiarto S. Pd. SD selaku kepala sekolah yang memberikan izin praktik.
• Rekan sejawat, yaitu Ibu Sofia Ama. Pd dan Ibu Nilawati, S. Pd selaku observer dalam pelaksanaan praktik. Ibu Ladwiairesta, S.Pd selaku videographer.
• Dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktik.
• Guru pamong selaku pembimbing dalam praktik.
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan:
Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik yang dikolaborasikan dengan penggunaan media pembelajaran sederhana yang dibuat sendiri efektif untuk meningkatkan aktifitas belajar peserta didik hal ini ditunjukkan dengan perubahan sikap peserta didik yang sebelumnya pasif, kurang bersemangat, enggan bertanya, dan cenderung bermain sendiri saat proses pembelajaran menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam pembelajaran, peserta didik juga lebih aktif bekerjasama dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya, bisa melatih peserta didik berpikir kritis.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan model PBL tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:
• Dari peserta didik: mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dalam diskusi kelompok.
• Dari teman sejawat: guru secara keseluruhan sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peserta didik dapat terlibat aktif
ketika kerja kelompok. Kegiatan pada saat pembelajaran menarik karena menggunakan proyektor.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini antara lain: faktor bimbingan dosen dan guru pamong, faktor persiapan meliputi penyiapan perangkat pembelajaran, faktor dukungan stakeholder terkait, serta faktor sarana dan prasarana yang tersedia.
Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini adalah peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, guru termotivasi untuk menggunakan model pembelajaran inovatif, menjadikan guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran sehingga motivasi belajar dan semangat peserta didik meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai serta hasil belajar peserta didik meningkat dilihat dari hasil pengerjaan soal evaluasi mencapai nilai rata-rata kelas 90.
Refleksi
Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Bagaimana dampak dari langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak dari aksi yang telah dilakukan menurut saya lebih efektif, dapat dilihat dari suasana belajar lebih menyenangkan sehingga siswa antusias selama mengikuti kegiatan belajar. Kemudian, model PBL sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam menemukan kalimat utama dari teks bacaan. Kegiatan ini, bisa melatih siswa berfikir kritis dengan berbagi pendapat tentang pemahaman mereka terkait materi atau bacaan, sehingga siswa mudah dalam memahami materi atau bacaan. Dampak yang diperoleh adalah hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata kelas memperoleh nilai 90 dengan KKM 70.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Ya, efektif, karena dibuktikan dengan keseluruhan penilaian mulai dari penilaian sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan hasilnya semua baik.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Respon kepala sekolah, guru/rekan sejawat, terkait dengan aksi yang sudah dilakukan yaitu kepala sekolah dan guru sangat mendukung, dengan kegiatan ini menjadikan peserta didik tidak jenuh dan bosan dengan kegiatan pembelajaran yang biasanya hanya monoton dan kurang menarik bagi peserta didik. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan ditentukan oleh penguasaan guru terhadap media, metode, model, dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Model pembelajaran inovatif yang digunakan merupakan penerapan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered). Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan media pembelajaran berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan dalam pembelajaran.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
Pembelajaran dari keseluruhan proses yang sudah dilakukan yaitu, saya semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran. Untuk mengajar dengan baik maka guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam menganalisis permasalahan yang dialami peserta didik, menganalisis solusi, dengan memilih metode, model, dan media pembelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik termotivasi untuk lebih aktifi terlihat dari semangat belajar yang meningkat dan hasil belajar peserta didik. Secara berkesinambungan aktivitas belajar peserta didik meningkat maka hasil belajar peserta didik turut meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun