Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa ya, Penyebab Kenakalan Remaja?

26 Agustus 2022   00:17 Diperbarui: 26 Agustus 2022   00:20 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada satu pepatah yang mengatakan, " Tak Ada Asap, jika Tak Ada Api", pepatah lama yang mungkin sudah banyak diketahui dan dimengerti oleh banyak orang. 

Dari pengalaman yang ada,  banyak masyarakat yang memaknai pepatah ini memiliki arti bahwa tidak ada akibat tanpa sebab, karena asap hanya sebagai akibat saja, sedangkan yang jadi penyebab asap adalah api, Api merupakan pemantik atau penyebab adanya asap. Demikian secara sederhana ulasan pepatah tersebut.

Demikian pula yang terjadi dengan penyimpangan sikap dan perilaku para remaja, yang mengakibatkan banyak selkali kerugian sosial.

Lalu, apakah penyebab yang menjadi alasan timbulnya berbagai kenakalan remaja? Padahal mereka merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya ...

Karena telah menjadi suatu keresahan yang mendalam bagi masyarakat, maka remaja dengan segala problema yang dihadapinya seakan menjadi mimpi buruk di siang bolong. 

Mengapa dikatakan demikian? Jawabnya singkat saja bahwa kenakalan remaja yang semula dianggap sebagai kenakalan biasa, namun kian hari kian merebak dan meresahkan tingkat kenakalan mereka. 

Hingga akhirnya menimbulkan banyak keluhan di masyarakat yang merasa sudah sangat terganggu dan tidak nyaman dengan segala penyimpangan tingkah laku dari para remaja tersebut, seperti; tawuran dengan berbagai tingkat kekerasan, membegal, kekerasan seksual, bahkan membunuh dengan korban sebaya.

Situasi ini membuat membuat banyak pakar atau ahli sosial untuk melakukan tindakan preventif ataupun mencari penyebab, mengapa remaja melakukan kenakalan? Upaya yang dilakukan ini merupakan tindakan untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi tingginya tingkat kenakalan yang terjadi di masyarakat.

Menurut sosiolog Kartono, mengatakan bahwa faktor pemicu kenakalan remaja adalah gagalnya remaja tersebut melewati masa transisinya, yaitu dari anak kecil menjadi dewasa dan juga karena lemahnya pertahanan diri mereka terhadap pengaruh dunia luar yang kurang baik. 

Kegagalan mereka melewati masa transisi tersebut, menyebabkan mereka mengalami kebingungan tentang siapa diri mereka?, mereka seakan tidak lagi mengenal dirinya, mereka merasa kesal dan marah namun mereka tidak mengerti harus berbuat apa?. Kondisi ini semakin diperparah dengan keadaan keluarga, khususnya orangtua yang kurang memahami keadaan mereka. 

Situasi orangtua yang juga mengalami kebingungan dan tidak mengerti, apa yang sesungguhnya terjadi dengan buah hati mereka yang sudah berani menujukkan bentuk-bentuk perlawanan kepada orangtua, mulai dari hal yang kecil hingga paada hal-hal besar, yang justru akhirnya menimbulkan konflik baru dalam keluarga.

Menurut salah satu tokoh yang bernama Philip Rice dan Gale Dolgin, sebagai penulis buku The Adolescence, menuliskan bahwa kategori kenakalan remaja itu terbagi menjadi dua, yaitu pelanggaran imdeks, yang memunculkan tindakan yang bersifat kriminal seperti pencurian, penyerangan, perkosaan dan pembunuhan. 

Sedangkan yang kedua adalah pelanggaran status, yang menimbulkan sikap dan perilaku seperti suka kabur dari rumah, bolos sekolah, minum-minuma beralkohol, sikap suka melanggar aturan baik di rumah maupun di sekolah.

Lalu, siapakah penyebab utama munculnya kenakalan remaja?

Apakah keluarga sebagai penyebabnya?, dimana saat ini begitu banyak keluarga yang merasa bahwa tuntutan dan situasi yang begitu kompleksnya seakan menjadi prioritas utama bagi para orangtua untuk dipikirkan dan diupayakan dibandingkan dengan perkembangan anak dengan segala problem tumbuh kembang yang dihadapi. 

Para orangtua banyak yang kurang menyadari betapa komunikasi dan perhatian serta kasih sayang merupakan hal yang sangat dan teramat dibutuhkan anak. Mereka butuh seorang "sahabat" untuk diajak bertukar pikiran dan berbagai cerita akan semua pengalaman yang dialamai sepanjang hari yang dilaluinya.

Selain situasi keluarga, faktor lingkungan; dalam hal ini teman bermain juga memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan para remaja. Terutama teman bermain yang memiliki kebiasaan kurang baik akan semakin memberikan pengaruh negatif bagi diri remaja tersebut. 

Sekolah yang kurang disiplin, juga dapat menyebabkan remaja menjadi semakin rentan terkena efek pergaulan yang tidak baik dari teman yang mungkin memiliki budaya kurang baik. 

Demikian juga guru sebagai tenaga pendidik juga memiliki tuntutan untuk turut terlibat dan peduli memahami perkembangan psikologi anak didiknya terutama yang sedang mengalami masa pancaroba atau peralihan dari masa anak-anak menjadi remaja, agar tidak semakin membuat remaja semakin sulit diperbaiki perilakunya.

Ternyata, proses yang tidak mudah membentuk remaja untuk menjadi remaja yang bertanggungjawab. Begitu banyak hal yang menjadi penyebab kenakalan remaja. 

Selanjutnya apa yang mampu kita perbuat untuk mengembalikan masa depan mereka yang terlanjur hancur dan upaya apa yang dapat diberikan sebagai terapi pencegahan agar sikap mereka jangan semakin?

Pangkalpinang, 25 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun