Jarang ke dokter
Mungkin bukan hanya saya, kalau  tidak terpaksa dan sakit tak tertahankan malas ke dokter. Tetapi bulan lalu saya terpaksa harus ke dokter karena batuk  berkepanjangan dan tidak ada suara lagi.
Akhirnya menyerah dan pergi ke dokter. Sejak pandemi kalau ke dokter dan ada gejala flu harus test covid terlebih dahulu.
Jadi sebelum masuk ruang pemeriksaan harus test covid. Beruntung dokter kami memberikan layanan test covid sebelum pemeriksaan selanjutnya.
Ada praktek dokter  lain yang tidak melakukan test covid sendiri , tetapi harus  ke apotik. Surat pernyataan hasil test negativ baru ditunjukkan  ke praktek dokter.
Akhirnya saya mendapat giliran diperiksa. Dokter mengatakan ya, bukan covid tetapi virus flu kali ini hardnaeckig  atau bandel, jadi lama tidak sembuh- sembuh. Ibu harus istirahat total.
Medical Check-up
Selain itu dokter langsung mengingatkan dan menyarankan segera membuat termin atau janji medical check- up. Â Seakan- akan dokter menangkap basah saya bahwa saya jarang sekali ke dokter. Jadi sekali ke dokter langsung ditodong untuk Vosorgeuntersuchung atau medical chack-up.
Dokter juga segera menyarankan selain pemeriksaan laboratorium juga disarankan ke internis untuk pemeriksaan usus atau Darmspiegelung. Pemeriksaan usus ini disarankan untuk pria diatas 50 tahun dan wanita di atas 55 tahun.
Pemeriksaan ini selalu diulang setiap 10 tahun, kecuali ada keluhan.
Semua biaya medical check- up ditanggung asuransi. Justru asuransi mengirim surat ke pasien supaya melakukan medical check-up. Moto yang dituliskan di surat undangan selalu, lebih baik menanggulangi sejak dini dari pada mengobati.
Saya pikir ya sangat logis, karena mengobati bisa amat mahal dan itu memberatkan perusahaan asuransi.
